Temukan Berlian Terbesar ke-2 di Dunia, Valuasi Perusahaan Tambang Kecil Jadi Rp2,3 T

Senin, 26 Agustus 2024 - 14:38 WIB
loading...
Temukan Berlian Terbesar...
Saham Lucara Diamond Corp sempat melonjak 91%, setelah perusahaan pertambangan Kanada mengumumkan telah menemukan berlian besar seberat 2.492 karat untuk menjadi terbesar kedua di dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Saham Lucara Diamond Corp sempat melonjak 91%, setelah perusahaan pertambangan Kanada mengumumkan telah menemukan berlian besar seberat 2.492 karat. Berlian yang beratnya sekitar satu pon dan seukuran bola bisbol itu, ditemukan di tambang Karowe Lucara di Botswana.



Hal itu menjadikannya sebagai berlian terbesar kedua di dunia yang pernah ditemukan. Berlian yang belum dipotong itu hanya lebih kecil 600 karat dari berlian Cullinan, yang ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1905.

Saham Lucara diperdagangkan di Bursa Efek Toronto pada level tertinggi USD0,63 pada hari Kamis, hampir dua kali lipat harga penutupan mereka pada hari Rabu. Kenaikan saham perusahaan setelahnya terus terkikis hingga menjadi 33%.

Sementara berlian yang masih kasar dan belum dinilai secara menyeluruh itu, diperkirakan bakal bernilai puluhan juta dolar - dan bisa bernilai lebih besar jika dianggap sebagai batu berkualitas permata.



Pada tahun 2015, Lucara menemukan berlian berkualitas permata 1.109 karat di tambang yang sama. Dimana batu tersebut akkhirnya dijual seharga USD53 juta atau setara Rp814,2 miliar (Kurs Rp15.363 per USD).

Valuasi pasar Lucara melonjak lebih dari USD40 juta sejak penemuan berlian itu tengah pekan kemarin menjadi hampir USD150 juta senilai Rp2,3 triliun, menurut data dari YCharts.

Yang unik dari penemuan Lucara adalah bahwa berlian itu ditemukan melalui teknologi sinar-X.

Berlian "terdeteksi oleh teknologi Transmisi X-ray milik Mega Diamond Recovery, yang dipasang pada tahun 2017 untuk mengidentifikasi berlian besar bernilai tinggi," kata Lucara dalam siaran persnya.

"Temuan ini tidak hanya menunjukkan potensi luar biasa dari Tambang Karowe, tetapi juga menjunjung tinggi investasi strategis kami dalam teknologi mutakhir XRT," kata CEO Lucara William Lamb.

Sebagai informasi para penambang telah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari penurunan harga karena munculnya berlian yang ditanam di laboratorium hingga tantangan mendasar untuk menemukan dan mengekstraksi permata yang rapuh tanpa merusaknya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)