Saat Dolar AS Runtuh, 5 Aset Ini Bisa Jadi Alternatif Pengganti USD

Senin, 02 September 2024 - 11:24 WIB
loading...
A A A
"Gejolak geopolitik ini tidak akan hilang," kata Karen Karniol-Tambour, co-CIO perusahaan manajemen investasi Bridgewater Associates, pada sebuah konferensi.

Ada "dukungan sekuler yang bergerak lambat untuk emas," katanya.

"Aset tertua dan paling tradisional, emas, sekarang menjadi kendaraan pemberontakan bank sentral terhadap dolar," tulis Chairman Rockefeller International, Ruchir Sharma speerti dilansir The Financial Times.

Pada kuartal pertama tahun 2023, bank sentral mengambil 228,4 ton emas yang ditambahkan ke cadangan global. Angka tersebut meningkat 176% dari tahun lalu, menurut World Gold Council.

Meski begitu masih berada di belakang rekor pembelian emas oleh bank sentral pada tahun 2022, usai mengambil 1.136 ton logam kuning, tulis dewan dalam laporan Februari 2023.

2. Mata Uang Digital


Mata uang digital menjadi salah satu aset yang juga bersaing untuk merebut posisi dolar. Tercatat Yuan China sudah ada dalam format digital, yang telah memicu perdebatan de-dolarisasi bahkan pada tahun 2021 ketika masih menjalani pengujian publik.

Yuan digital "adalah komponen kunci dari alternatif tatanan berbasis dolar yang sedang dibangun Beijing," kata Diana Choyleva, kepala ekonom di Enodo Economics, kepada Nikkei pada Agustus 2021.

Selain konflik geopolitik, menyelesaikan pembayaran lintas batas dalam yuan digital juga bisa lebih murah dan lebih mudah daripada sistem berbasis dolar. Menurut Choyleva, penggunaannya juga bisa meningkat secara internasional.

Yuan digital diluncurkan secara bertahap di China, ketika beberapa kota mulai menerapkannnya seperti Changshu yang mulai membayar pegawai negeri dalam mata uang digital. Bahkan Zimbabwe meluncurkan dolar Zimbabwe Digital yang didukung oleh emas.

3. Kripto


Mata uang kripto kerap disebut menjadi pengganti potensial buat dolar Amerika (USD). Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter (sekarang X) dan CEO Block (sebelumnya Square) sempat mengungkapkan pandangannya terkait peluang Bitcoin (BTC) menggantikan dolar AS.

Dia menjelaskan bahwa dolar AS dan yuan China merupakan dua entitas yang sudah mengontrol nilai uang dan tidak dapat dihindari. "Sedangkan (dengan) Bitcoin, Anda memiliki lebih banyak kendali dan memiliki lebih banyak hak pilihan bebas di sekitarnya," jelas Dorset.

Menurutnya hal itu akan memakan waktu, namun Ia menyakini sedikit demi sedikit orang akan melihat nilai dari sistem ini dan mengapa sistem ini begitu kuat dan mengapa sistem ini berpotensi menjadi pelengkap atau pengganti dolar AS yang mengatur segalanya dan saat ini sedang ditantang oleh yuan China.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)