Saat Dolar AS Runtuh, 5 Aset Ini Bisa Jadi Alternatif Pengganti USD

Senin, 02 September 2024 - 11:24 WIB
loading...
A A A
Soal potensi Kripto sebagai pengganti USD, bank sentral AS menekankan tidak melihat akhir dominasi dolar AS akan segera terjadi. Meski bank sentral mengaku khawatir soal surutnya dominasi dolar AS.

Hal ini berasal dari berbagai faktor, termasuk sanksi terhadap Rusia, disfungsi politik AS, kebangkitan aset digital, upaya China untuk mempromosikan yuan, dan potensi fragmentasi geoekonomi yang dapat merugikan peran USD sebagai mata uang cadangan dunia.

4. Mata Uang BRICS


BRICS yang pada awalnya hanya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan mendorong terbentuknya mata uang bersama. Gagasan tersebut dilontarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal Juni 2022.

Belakangan konsep tersebut mulai mendapatkan daya tarik lagi di tengah gerakan de-dolarisasi. "Mengapa kita tidak bisa melakukan perdagangan berdasarkan mata uang kita sendiri?" ungkap Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva selama kunjungan kenegaraan ke China pada April, lalu menurut The Financial Times.

"Siapa yang memutuskan bahwa dolar adalah mata uang setelah hilangnya standar emas?" tambahnya.

Meski belum dipastikan waktunya, namun wacana ini telah banyak menuai sorotan karena dianggap menjadi ancaman bagi dolar Amerika Serikat (USD). Pembahasan mata uang bersama terus dibahas BRICS, terlebih setelah perluasan dengan kehadiran anggota baru seperti Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"Mengapa negara-negara BRICS membutuhkan mata uang kelompok seperti SDR? Orang hanya berpikir ini adalah langkah untuk mengatasi hegemoni IMF yang dirasakan AS dan akan memungkinkan BRICS untuk membangun pengaruh dan unit mata uang mereka sendiri dalam lingkup itu," tulis Chris Turner, kepala pasar global di bank Belanda ING dalam catatannya Juni 2022.

5. Mata Uang Lokal ASEAN


Salah satu cara melepaskan ketergantungan pada dolar AS yakni dengan menerapkan transaksi mata uang lokal atau yang dikenal dengan istilah Local Currency Transaction (LCT). Dua kelompok ekonomi besar, dimana salah satunya ASEAN meneken LCT untuk memuluskan upaya membuang dolar (USD).

Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina telah meneken kerjasama transaksi pembayaran lintas batas. Ini melalui kode QR, fast payment, data, hingga transaksi mata uang lokal. Meski begitu menurut Ekonom Amerika Serikat peraih penghargaan nobel di bidang ekonomi Joseph Stiglitz menerangkan, bakal sulit menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan global atau reserve currency.
(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)