PT Bio Inti Agrindo Gelar Konsultasi Publik Ketiga Proyek ECCDP di Merauke
loading...
A
A
A
MERAUKE - PT Bio Inti Agrindo (BIA) sukses menggelar Konsultasi Publik ketiga untuk Program Konservasi Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat (ECCDP) di Merauke. Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Suaka Margasatwa Danau Bian (Proyek Bian), yang merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Merauke.
Acara ini diadakan dalam kemitraan strategis dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua dan Pemkab Merauke. Konsultasi Publik ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya pelestarikan alam kawasan Suaka Margasatwa Danau Bian, serta mendukung pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Konsultasi ini dihadiri beragam pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya pejabat pemerintah daerah, perwakilan BBKSDA, lembaga lingkungan hidup, LSM lokal, akademisi dari Universitas Musamus dan Universitas Cenderawasih, perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di sekitar, masyarakat lokal, pemasok, pembeli, pengelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), serta jajaran direksi dan staf PT BIA, dengan total 95 peserta.
Pemkab Merauke kembali menegaskan dukungannya terhadap inisiatif ini. ”Kami mewakili Bupati Merauke memberikan apresiasi kepada PT BIA atas kontribusi aktifnya dalam pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut,” kata Asisten 1 Setda Kabupaten Merauke Justina Sianturi dalam siaran pers, Senin (2/9/2024).
Konsultasi Publik ketiga ini menandai langkah maju yang penting dalam mewujudkan komitmen PT BIA terhadap praktik lingkungan yang berkelanjutan dan pengembangan masyarakat di Merauke. Serta memperkuat kemitraan strategis dengan BBKSDA Papua dan Pemkab Merauke.
Presiden Direktur PT BIA, Kim Won Il menekankan kolaborasi ini bertujuan memastikan agar keindahan alam, keanekaragaman hayati, dan budaya di wilayah Merauke dapat dinikmati generasi mendatang. “Kami juga terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi melalui bantuan kepada kampung-kampung di sekitar. Harapan kami adalah agar kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta ini dapat terus terjalin,” ujarnya.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Yulius Palita mengatakan, partisipasi masyarakat kini lebih aktif dalam program konservasi. Bukan lagi hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang terlibat langsung dalam pengelolaan.
Acara ini diadakan dalam kemitraan strategis dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua dan Pemkab Merauke. Konsultasi Publik ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya pelestarikan alam kawasan Suaka Margasatwa Danau Bian, serta mendukung pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Konsultasi ini dihadiri beragam pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya pejabat pemerintah daerah, perwakilan BBKSDA, lembaga lingkungan hidup, LSM lokal, akademisi dari Universitas Musamus dan Universitas Cenderawasih, perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di sekitar, masyarakat lokal, pemasok, pembeli, pengelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), serta jajaran direksi dan staf PT BIA, dengan total 95 peserta.
Pemkab Merauke kembali menegaskan dukungannya terhadap inisiatif ini. ”Kami mewakili Bupati Merauke memberikan apresiasi kepada PT BIA atas kontribusi aktifnya dalam pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut,” kata Asisten 1 Setda Kabupaten Merauke Justina Sianturi dalam siaran pers, Senin (2/9/2024).
Konsultasi Publik ketiga ini menandai langkah maju yang penting dalam mewujudkan komitmen PT BIA terhadap praktik lingkungan yang berkelanjutan dan pengembangan masyarakat di Merauke. Serta memperkuat kemitraan strategis dengan BBKSDA Papua dan Pemkab Merauke.
Presiden Direktur PT BIA, Kim Won Il menekankan kolaborasi ini bertujuan memastikan agar keindahan alam, keanekaragaman hayati, dan budaya di wilayah Merauke dapat dinikmati generasi mendatang. “Kami juga terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi melalui bantuan kepada kampung-kampung di sekitar. Harapan kami adalah agar kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta ini dapat terus terjalin,” ujarnya.
Baca Juga
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Yulius Palita mengatakan, partisipasi masyarakat kini lebih aktif dalam program konservasi. Bukan lagi hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang terlibat langsung dalam pengelolaan.
(poe)