BI Gunakan Duit Sebagai Alat Edukasi Sejarah dan Budaya, Caranya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebutkan beberapa upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengedukasi masyarakat, bahkan mulai dari generasi termuda, akan budaya bangsa Indonesia.
Dia mencontohkan Jokowi yang sering kali memberikan kuis singkat dalam sambutan resminya dalam kunjungan ke daerah-daerah tertentu. ( Baca juga:Pulsa Gratis PNS Rp200 Ribu untuk Seluruh K/L, Sri Mulyani Tidak Keberatan )
"Beliau bertanya, 'Siapa yang bisa memberikan lima nama pulau di Indonesia?', 'Siapa yang bisa menyebutkan tujuh nama suku di Indonesia?', lalu yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan sepeda. Ini sebenarnya bentuk mendidik, mengedukasi. Paham dan hapal soal budaya dan sejarah serta geografis Indonesia juga adalah bentuk persatuan bangsa," ungkap Heru dalam webinar 'Ngomongin Uang Peringatan Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia' di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Bahkan, di momen resmi dan tertentu, Jokowi bersama para menteri memakai baju adat. Hal ini, secara tidak langsung, bisa menarik rasa penasaran generasi milenial untuk mencari tahu Jokowi memakai baju adat asal daerah mana.
"Saya mengapresiasi ide Bank Indonesia untuk menggunakan UPK 75 Tahun sebagai bentuk edukasi budaya dan sejarah. Budaya berubah terus-menerus, dan cara mengajar ke generasi muda pun harus berubah," tambah Heru. ( Baca juga:Kepala Daerah Inovatif 2020, Momen Bangkit dan Lipat Gandakan Inovasi )
Dia mengatakan, generasi muda mungkin tidak mau belajar sejarah secara hafalan, tapi untuk mengedukasi mereka, bisa menceritakan sejarah dalam bentuk lain.
"Uang ini kan bentuk lainnya. Ini menjadi bagian mendidik terus-menerus tanpa putus. Mendidik ini tidak harus di meja sekolah. Kalau mau mendidik, tinggal tunjukkan saja uangnya dan jelaskan maknanya. Sekali lagi, ini ide luar biasa oleh BI," tutur Heru.
Dia mencontohkan Jokowi yang sering kali memberikan kuis singkat dalam sambutan resminya dalam kunjungan ke daerah-daerah tertentu. ( Baca juga:Pulsa Gratis PNS Rp200 Ribu untuk Seluruh K/L, Sri Mulyani Tidak Keberatan )
"Beliau bertanya, 'Siapa yang bisa memberikan lima nama pulau di Indonesia?', 'Siapa yang bisa menyebutkan tujuh nama suku di Indonesia?', lalu yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan sepeda. Ini sebenarnya bentuk mendidik, mengedukasi. Paham dan hapal soal budaya dan sejarah serta geografis Indonesia juga adalah bentuk persatuan bangsa," ungkap Heru dalam webinar 'Ngomongin Uang Peringatan Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia' di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Bahkan, di momen resmi dan tertentu, Jokowi bersama para menteri memakai baju adat. Hal ini, secara tidak langsung, bisa menarik rasa penasaran generasi milenial untuk mencari tahu Jokowi memakai baju adat asal daerah mana.
"Saya mengapresiasi ide Bank Indonesia untuk menggunakan UPK 75 Tahun sebagai bentuk edukasi budaya dan sejarah. Budaya berubah terus-menerus, dan cara mengajar ke generasi muda pun harus berubah," tambah Heru. ( Baca juga:Kepala Daerah Inovatif 2020, Momen Bangkit dan Lipat Gandakan Inovasi )
Dia mengatakan, generasi muda mungkin tidak mau belajar sejarah secara hafalan, tapi untuk mengedukasi mereka, bisa menceritakan sejarah dalam bentuk lain.
"Uang ini kan bentuk lainnya. Ini menjadi bagian mendidik terus-menerus tanpa putus. Mendidik ini tidak harus di meja sekolah. Kalau mau mendidik, tinggal tunjukkan saja uangnya dan jelaskan maknanya. Sekali lagi, ini ide luar biasa oleh BI," tutur Heru.
(uka)