Profil dan Kekayaan Wahyu Suparyono, Dirut Bulog yang Baru

Selasa, 10 September 2024 - 20:16 WIB
loading...
Profil dan Kekayaan...
Wahyu Suparyono resmi ditunjuk sebagai Dirut Perum Bulog oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, berikut profil dan harta kekayaannya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wahyu Suparyono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Sebelum memimpin Bulog , Ia sempat wara-wiri di perusahaan pelat merah.



Kelahiran Magelang pada 17 Oktober 1959, Wahyu sempat menjadi Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) sejak Agustus 2020 hingga September 2024. Tidak hanya itu, Wahyu Suparyono juga sempat menduduki posisi strategis.

Mulai dari Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB, yang dijabatnya sejak 2017. Hingga pernah menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Perusahaan Umum atau Perum Bulog .

Tidak berhenti di situ sebelumnya, Wahyu sempat menduduki kursi Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sejak 2014. Lalu sebelumnya memegang jabatan Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III pada periode 2009–2013.



Kini terbaru pada September 2024, Wahyu kembali lagi ke Perum Bulog, setelah sempat menduduki jabatan tinggi di perusahaan itu, yakni sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.

Situs resmi ASABRI mencatat, Wahyu Suparyono merupakan lulusan lulusan sarjana (s1) dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara 1990. Dia juga lulusan Pascasarjana (S2) jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI (1997) dan Doktor (S3) di Universitas Brawijaya (2014).

Harta Kekayaan Wahyu Suparyono


Melansir laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wahyu pertama kali menyampaikan total hartanya ketika menjadi Direktur Keuangan Kantor Pusat Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. Saat itu jumlah kekayaan Wahyu mencapai sebesar Rp2.909.718.277 per 4 September 2006.

Kini pada laporan terakhir saat menjabat sebagai Dirut PT Asabri (Persero), Wahyu diketahui kembali menyerahkan LHKPN yang tercatat harta kekayaannya mencapai Rp9.245.496.003 per 31 Desember 2020, Rp9.635.796.835 per 31 Desember 2021, dan Rp10.017.274.951 per 31 Desember 2022.

Terbaru, total harta Wahyu yang dilaporkan ke KPK turun menjadi Rp6.850.273.962 per 2 Januari 2024 dengan rincian sebagai berikut, Tanah dan bangunan: Rp1.943.045.000, Alat transportasi dan mesin: Rp316.000.000, Harta bergerak lainnya Rp447.910.800.

Sedangkan Surat berharga Rp2.270.000.000, Kas dan setara kas: Rp 1.680.207.777, Harta lainnya Rp193.110.385 dengan tidak ada utang.

Dalam LHKPN-nya, Wahyu tercatat memiliki lima bidang tanah dan bangunan yang berasal dari hasil sendiri. Aset properti itu tersebar di Jakarta Selatan, Surabaya, dan Sidoarjo, Jawa Timur. Dia juga membeli tiga unit kendaraan bermotor, meliputi motor Honda Beat (2008), mobil Toyota Minibus (2010), dan mobil Toyota Minibus (2014).
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2016 seconds (0.1#10.140)