Rusia Makin Dekat ke Krisis Demografi, Tingkat Kelahiran Terendah dalam 25 Tahun

Kamis, 12 September 2024 - 16:51 WIB
loading...
Rusia Makin Dekat ke...
Populasi Rusia menyusut pada tingkat mengkhawatirkan, yang dapat mengubah struktur masyarakatnya. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Populasi Rusia menyusut pada tingkat mengkhawatirkan, yang dapat mengubah struktur masyarakatnya. Kremlin mencatat tingkat kelahiran di Rusia menyentuh level terendah dalam 25 tahun terakhir selama enam bulan pertama tahun 2024, menurut data resmi yang diterbitkan awal pekan kemarin.



Kelahiran di Rusia juga menurun untuk pertama kalinya pada bulan Juni menjadi di bawah 100.000. Selama paruh pertama tahun ini, 599.600 anak lahir di Rusia. Angka tersebut 16.000 lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.

"Ini adalah bencana bagi masa depan bangsa," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada bulan Juli, menurut AFP.

"Ini (tingkat kelahiran) sekarang berada pada tingkat yang sangat rendah - 1,4 (kelahiran per wanita). Ini sebanding dengan negara-negara Eropa, Jepang dan sebagainya," jelasnya.



Rusia diterangkan sedang menuju krisis demografis selama beberapa tahun dari sekarang. Kremlin sudah coba turun tangan dalam upaya meningkatkan angka kelahiran dengan menawarkan keringanan pajak dan memperluas penitipan anak untuk keluarga berpenghasilan rendah.

Tapi banyak yang berubah sejak itu. Rusia yang berperang melawan Ukraina selama dua setengah tahun, membuat angka kematian di negara itu melonjak dan memperburuk krisis populasi. Invasi tersebut juga memicu eksodus massal, terutama di kalangan pemuda.

Masalah populasi sudah menjadi persoalan selama satu abad terakhir. Selama Perang Dunia II, rasio populasi laki-laki dan perempuan Rusia sangat timpang, ketika jutaan orang kehilangan nyawa mereka di garis depan sehingga berdampak pada tingkat kelahiran beberapa tahun setelahnya.

Rusia juga berjuang dengan menyusutnya jumlah kelahiran pada tahun 1990-an, tepat setelah Uni Soviet runtuh. Anjloknya tingkat kesuburan, sistem perawatan kesehatan yang lumpuh, dan kondisi ekonomi seperti meningkatnya lapangan kerja di kalangan wanita termasuk beberapa faktor yang memengaruhi angka kelahiran baru.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)