Ma'ruf Amin Sampaikan 5 Pesan Jokowi untuk Perbaikan Industri Sawit

Kamis, 31 Oktober 2019 - 15:24 WIB
Maruf Amin Sampaikan 5 Pesan Jokowi untuk Perbaikan Industri Sawit
Ma'ruf Amin Sampaikan 5 Pesan Jokowi untuk Perbaikan Industri Sawit
A A A
NUSA DUA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam ajang Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019 and 2020 Price Outlook juga mengingatkan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk perbaikan sawit. Wapres menerangkan, Presiden Jokowi punya lima pesan penting untuk perbaikan industri sawit yakni memaksimalkan produktivitas, peremajaan sawit, perluasan ekspor, pengembangan industri hilir dan keberlanjutan dari program B20 terus dilanjutkan.

Pengembangan kelapa sawit ke depan difokuskan pada peningkatan produktivitas lahan dan daya saing. Karena itu program peremajaan Perkebunan Sawit Rakyat (PSR) dan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) harus mampu menuntaskan target 185.000 hektare (ha). “Berbagai masalah yang menghambat seperti adminintrasi harus segera diselesaikan khususnya oleh Kementan,” tegas Wapres di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/10/2019).

Sambung Ma'ruf Amin mengharapkan, industri perlu konsisten memberikan penghargaan bagi koperasi unit desa (KUD) yang punya produktivitas tinggi. Hal ini akan jadi pemicu bagi kelompok lain untuk meningkatkan produktivitas.

Wapres berpendapat sertifikat Indonesia Sustainability Palm Oil (ISPO) menjadi bagian penting untuk mengatasi kampanye antisawit. Komitmen GAPKI untuk mensyaratkan semua anggotanya telah tersertifikasi ISPO pada akhir 2020 merupakan langkah sangat baik.

Melalui sertifikasi ini pesan negatif yang diarahkan kepada sawit bisa dikurangi dengan data dan fakta terkait komitmen ISPO. “ISPO merupakan bagian penting dari perbaikan tata kelola perkelapa sawit,” paparnya.

Lebih jauh Wapres mengingatkan tentang pentingnya peningkatan produktivitas, hilirisari melalui peningkatan industri untuk oleofood, oleokimia dan sebagainya. “Peningkatan ini diharapkan mampu mendorong petani swadaya bermitra dengan perusahaan,” katanya.

Strategi peningkatan penggunaan biodisel dalam negeri untuk memperkuat pasar domestik dan mengurangi impor minyak bumi harus tetap dilakukan. Kebijakan B20 saat ini mampu menyerap 4 juta ton minyak sawit dan diperkirakan akan meningkat menjadi 6,4 juta ton yang mampu terserap tahun ini.

Sehingga di Januari 2020 mendatang akan ada tambahan penyerapan CPO sebanyak 3 juta ton. “Upaya memperkuat pasar domestik dilakukan dengan langsung bekerjasama dengan PLN untuk menciptakan green gasoline dan green avtur,” terang dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7268 seconds (0.1#10.140)