Jokowi Pede Presiden Terpilih Bakal Percepat Pembangunan IKN

Kamis, 12 September 2024 - 17:43 WIB
loading...
Jokowi Pede Presiden...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan soal janji Presiden Terpilih Prabowo terkait kelanjutan pembangunan IKN di Penajam Paser. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memastikan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN bakal dipercepat pada pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sebab menurutnya, pembangunan Ibukota baru tersebut tidak akan cukup hanya dengan satu periode kepemimpinannya, sehingga perlu keberlanjutan untuk membangun proyek tersebut.

Terutama diperlukannya dukungan anggaran Pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur dasar yang tidak cocok untuk investor.

"IKN ini belom jadi masih dalam proses pembangunan, mungkin bisa memakan waktu 10 tahun, 15 tahun dan bahkan 20 tahun. Meski begitu saya meyakini bapak presiden terpilih pernah menyampaikan kepada saya "akan saya percepat pak," kata Presiden Jokowi dalam memberikan arahan kepada Pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Kamis (12/9/2024).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan pembangunan IKN menjadi transformasi pembangunan kota-kota di Indonesia. Sebab konsep pembangunan diarahkan pada pembangunan hijau atau ramah lingkungan.

"Di IKN pembangunan gedungnya harus green building, disini tranportasinya nanti harus tranportasi hijau, pemakaian listrik yang kita ada sekarang ini juga ada dari energi hijau, itulah masa depan dunia," tambahnya.



Sebelumnya, Plt. Kepala OIKN sempat menyebut indeks udara di IKN lebih baik jika dibandingkan dengan kualitas udara di negara-negara Eropa. Hal ini berdasarkan pengukuran indeks udara.

Basuki Hadimuljono menyebutkan, maksimum indeks udara negara-negara di Eropa yaitu 50 mikrogram/m3. Sedangkan indeks udara di IKN baru sekitar 6 mikrogram/m3 disaat proses konstruksi masih terus berjalan dan belum menjadi sebuah kota.

"Kalau di Jakarta, indeks udaranya sudah lebih dari 100 mikrogram/m3. Maksimum harusnya 50 mikrogram/m3 seperti negara-negara lain di Eropa. Kalau di sini 6 mikrogram/m3 jadi sangat sehat udaranya, anak-anak tidak cepat sakit karena polusi udara," kata Basuki dalam keterangan resmi, Selasa (13/8).
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)