Produksi Manufaktur Tumbuh, Agus Gumiwang Pacu Transformasi Industri 4.0

Sabtu, 02 November 2019 - 04:06 WIB
Produksi Manufaktur Tumbuh, Agus Gumiwang Pacu Transformasi Industri 4.0
Produksi Manufaktur Tumbuh, Agus Gumiwang Pacu Transformasi Industri 4.0
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus meningkatkan produktivitas industri manufaktur demi memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga mengisi permintaan ekspor. Berbagai langkah strategis telah dijalankan untuk merevitalisasi industri manufaktur di dalam negeri agar konsisten menjadi sektor pengggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

"Indonesia punya pasar yang sangat besar. Ini menjadi potensi untuk memacu produktivitas industri kita, sekaligus kita juga fokus mendorong daya saingnya agar bisa lebih kompetitif lagi di kancah global," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Agus menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk melakukan transformasi sektor manufaktur di dalam negeri supaya mampu menghadapi perkembangan era industri 4.0. Implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 diyakini akan membangkitkan kembali industri manufaktur di Tanah Air.

"Dengan pemanfaatan teknologi industri 4.0, akan mendorong peningkatan produktivitas sektor industri secara lebih efisien. Hal ini karena telah terbangunnya konektivitas melalui teknologi digital. Misalnya, menggunakan internet of things atau artificial intelligence," paparnya.

Menperin optimistis, penerapan industri 4.0 akan membawa Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara di dunia yang punya perekonomian terkuat pada tahun 2030. "Ini merupakan aspirasi besar dari roadmapMaking Indonesia 4.0," imbuhnya.

Peta jalan tersebut mendorong penerapan industri 4.0 yang bakal mampu mengoptimalkan potensi penambahan pertumbuhan ekonomi sekitar 1%-2% dari baseline pertumbuhan 5%, peningkatan kontribusi industri terhadap PDB hingga 25%, peningkatan net export sebesar 10%, dan menciptakan sebanyak 17 juta lapangan kerja.

"Bahkan, kami juga meyakini, industri 4.0 akan dapat memunculkan pekerjaan baru yang cukup banyak, seperti teknisi atau tenaga ahli yang mengoperasikan teknologi digital tersebut. Apalagi, saat ini banyak aplikasi yang telah berkembang untuk mendukung dalam proses produksi," tutur Agus.

Untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul terhadap dunia digital, Agus mengatakan, Kemenperin telah memiliki berbagai program strategis untuk menciptakan SDM industri yang kompeten sesuai kebutuhan lapangan kerja saat ini terutama kesiapan memasuki era industri 4.0.

"Kami sudah punya program Diklat 3 in 1 dan program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Selain itu, kami menjalin kerja sama dengan Swiss untuk menerapkan dual system dalam upaya pengembangan program Skill for Competitiveness (S4C)," terangnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5885 seconds (0.1#10.140)