Likuiditas Ketat, CBC Minta Bank Naikkan Bunga Simpanan

Senin, 11 November 2019 - 13:27 WIB
Likuiditas Ketat, CBC Minta Bank Naikkan Bunga Simpanan
Likuiditas Ketat, CBC Minta Bank Naikkan Bunga Simpanan
A A A
JAKARTA - President Director Center for Banking Crisis, Achmad Deni Daruri, mengatakan saat ini likuditas perbankan semakin ketat. Sehingga bank diharapkan bisa menaikkan suku bunga simpanan untuk menarik dana segar.

Achmad Deni Daruri memproyeksikan LDR (Loan to Deposit Ratio) sudah sangat tinggi, diperkirakan LDR akan menembus angka 1 dalam waktu yang tidak lama lagi, sehingga likuidititas akan semakin ketat.

"Untuk itu, upaya untuk meningkatkan deposit harus lebih diutamakan lagi. Penurunan dua kali pertumbuhan Loan dan Deposit yang tajam dan negatif secara bersamaan dalam periode tahun 2018 mencerminkan telah terjadinya krisis likuiditas dalam perbankan Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (11/11/2019).

"Berdasarkan impulse function, kenaikan loan akan menyebabkan penurunan deposit secara sistematis untuk beberapa bulan ke depan," ungkap Deni.

Karena itu, sambung dia, upaya untuk meningkatkan deposit harus dilakukan dengan serius. Target perbankan jangan hanya menargetkan loan tetapi juga saving (deposit). Target pertumbuhan deposit harus lebih tinggi dari target pertumbuhan loan.

"Tingkat suku bunga harus dinaikkan ketika loan tumbuh terlalu tinggi. Berdasarkan impulse function, kenaikan loan akan menyebabkan penurunan deposit secara sistematis untuk beberapa bulan kedepan," tambahnya.

Selain itu, kebijakan arus modal tidak boleh anti asing karena perekonomian Indonesia tergantung kepada modal asing dan perekonomian asing.

Jika target GFCF (Gross Fixed Capital Formation) sudah ditentukan maka opportunity cost-nya adalah GDS (Gross Domestic Saving) yang bakal turun, dan sebaliknya jika target GDS (Gross Domestic Saving) yang ditetapkan maka opportunity cost nya adalah penurunan GFCF.

Konsekuensinya upaya meningkatkan GFCF (Gross Fixed Capital Formation) yang akan berimplikasi kepada penurunan GDS (Gross Domestic Saving) sehingga memerlukan aliran saving dari luar negeri untuk menutup saving-investment gap.

Dalam hal ini, lanjut Deni, target pertumbuhan GDS harus ditentukan dalam kebijakan makro ekonomi. Fungsi impulse juga memperlihatkan bahwa kenaikan GDS mampu mendorong Gross Domestic Produk (GDP) dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4585 seconds (0.1#10.140)