BI Gelar FESyar Jawa 2024, Perkuat Ekonomi Syariah dan Industri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa pada 13 - 15 September 2024 secara hybrid di area Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur. Gelaran bergengsi ini merupakan bentuk dukungan BI bagi pengembangan ekonomi syariah di daerah. Selain itu, ajang ini juga untuk menjaring agen potensial ekonomi syariah, demi mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
“FESyar menjadi salah satu rangkaian kegiatan menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 ke-10, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 30 Oktober sampai 3 November 2024. ISEF yang diinisiasi BI mengintegrasikan berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah,” kata Destry Damayanti Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia saat opening ceremony FESyar Jawa 2024, Jumat, 13 September 2024.
Destry menjelaskan, ekonomi dan keuangan syariah (eksyar), akan mendorong transformasi perekonomian. Eksyar berperan penting dalam transformasi perekonomian di Indonesia maupun dunia. Eksyar memiliki keunggulan di tengah krisis, karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.
Destry Damayanti Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.(foto: dok. BI)
“Untuk memacu eksyar diperlukan sinergi erat dengan KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) dan berbagai stakeholders. Bank Indonesia juga senantiasa berperan sebagai Akselerator, Inisiator, dan Regulator (AIR) dalam pengembangan eksyar,” tuturnya.
FESyar Jawa Bantu Fasilitasi UMKM
Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB. Alunan merdu musik angklung mengalun di halaman Masjid. Ribuan pengunjung memadati galeri fisik karya kreatif BI regional Jawa, yang terletak di halaman Masjid Nasional Al-Akbar. Mereka antusias menyaksikan showcasing, yang terdiri dari 300 produk UMKM dan pesantren secara offline dan online.
Pengunjung bisa menyaksikan langsung live show Tenun Gedog Tuban, Batik Tulis Surabaya, hingga produk rajutan dari Daun Agel. Selain itu, terdapat juga ZISWAF corner, BI Library, konsultasi perlindungan konsumen, penukaran uang, dan sertifikasi halal, funs games, dan masih banyak lagi.
Mohamad Noor Nugroho Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur menjelaskan, FESyar Jawa 2024 memiliki berbagai agenda utama, seperti Sharia Economic Forum yang dilaksanakan dalam bentuk seminar dan talkshow secara hybrid dengan menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Kemudian digelar juga Sharia Economic Fair yang dilaksanakan melalui kegiatan, seperti Tabligh Akbar, Gerakan Sadar Wakaf, serta Hall of Inspiration yang mengangkat tema Kalam Nahwa (Akulturasi Islam di Tanah Jawa).
Sedangkan untuk Business Matching Financing, dilakukan bersama perbankan syariah dan lembaga keuangan non bank syariah (Fintech Syariah dan Lembaga ZISWAF), serta Business Matching Trade yang dilakukan bersama agregator dan e-commerce.
“Target transaksi selama Fesyar Jawa 2024 yakni Rp2 miliar. Target ini mencakup penjualan, dan business matching terkait dengan pembiayaan. Kami ada juga target 30 ribu pengunjung selama event ini. Tema seminar, talkshow, hingga workshop lebih ke arah digitalisasi. Transaksi pembayaran selama event ini juga secara digital,” ujarnya.
FESyar Jawa 2024 mencatatkan total transaksi penjualan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 5,2 miliar selama penyelenggarannya dalam 3 hari sejak Jumat (13/9/2024) hingga Minggu (15/9/2024) di Masjid Al-Akbar Surabaya. Selain itu, transaksi business matching secara offline maupun online yang melibatkan 26 lembaga pembiayaan, 3 e-commerce, dan 20 potential buyer tercatat senilai Rp 23,59 miliar. Selama tiga hari penyelenggaraan FESyar Jawa, jumlah pengunjung hingga 15 September 2024 mencapai 89.555 orang. FESyar Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 30 Oktober-3 November 2024 di Jakarta.
Pengunjung FESyar Jawa antusias membeli produk fesyen dari bahan daun agel.dok.foto iNews Media Group/ Jack Newa
Rudi, peserta FESyar Jawa asal Bangkalan, Jawa Timur, terlihat ramah saat menjelaskan produk handmade buatannya, seperti tas, dompet, topi, dan lainnya. Uniknya, produk tersebut terbuat dari bahan baku alami serat tanaman daun agel.
“Ini kedua kalinya saya ikut FESyar. Keren banget karena kami bisa bertemu dengan para pelaku usaha lainnya, business matching financing bersama perbankan syariah. Pelaku usaha juga semakin bisa mengenal ekonomi syariah. Dengan FESyar produk kami bisa makin dikenal luas,” katanya.
Menurutnya, BI memfasilitasi pelatihan dan pendampingan agar dapat onboarding pada marketplace atau menggunakan media sosial dalam strategi pemasaran produk daun agel. “Kami dilatih mengelola media sosial untuk promosi produk. Diberikan pelatihan pencatatan keuangan melalui aplikasi SIAPIK,” ujarnya.
“FESyar menjadi salah satu rangkaian kegiatan menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 ke-10, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 30 Oktober sampai 3 November 2024. ISEF yang diinisiasi BI mengintegrasikan berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah,” kata Destry Damayanti Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia saat opening ceremony FESyar Jawa 2024, Jumat, 13 September 2024.
Destry menjelaskan, ekonomi dan keuangan syariah (eksyar), akan mendorong transformasi perekonomian. Eksyar berperan penting dalam transformasi perekonomian di Indonesia maupun dunia. Eksyar memiliki keunggulan di tengah krisis, karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.
Destry Damayanti Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.(foto: dok. BI)
“Untuk memacu eksyar diperlukan sinergi erat dengan KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) dan berbagai stakeholders. Bank Indonesia juga senantiasa berperan sebagai Akselerator, Inisiator, dan Regulator (AIR) dalam pengembangan eksyar,” tuturnya.
FESyar Jawa Bantu Fasilitasi UMKM
Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB. Alunan merdu musik angklung mengalun di halaman Masjid. Ribuan pengunjung memadati galeri fisik karya kreatif BI regional Jawa, yang terletak di halaman Masjid Nasional Al-Akbar. Mereka antusias menyaksikan showcasing, yang terdiri dari 300 produk UMKM dan pesantren secara offline dan online.
Pengunjung bisa menyaksikan langsung live show Tenun Gedog Tuban, Batik Tulis Surabaya, hingga produk rajutan dari Daun Agel. Selain itu, terdapat juga ZISWAF corner, BI Library, konsultasi perlindungan konsumen, penukaran uang, dan sertifikasi halal, funs games, dan masih banyak lagi.
Mohamad Noor Nugroho Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur menjelaskan, FESyar Jawa 2024 memiliki berbagai agenda utama, seperti Sharia Economic Forum yang dilaksanakan dalam bentuk seminar dan talkshow secara hybrid dengan menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Kemudian digelar juga Sharia Economic Fair yang dilaksanakan melalui kegiatan, seperti Tabligh Akbar, Gerakan Sadar Wakaf, serta Hall of Inspiration yang mengangkat tema Kalam Nahwa (Akulturasi Islam di Tanah Jawa).
Sedangkan untuk Business Matching Financing, dilakukan bersama perbankan syariah dan lembaga keuangan non bank syariah (Fintech Syariah dan Lembaga ZISWAF), serta Business Matching Trade yang dilakukan bersama agregator dan e-commerce.
“Target transaksi selama Fesyar Jawa 2024 yakni Rp2 miliar. Target ini mencakup penjualan, dan business matching terkait dengan pembiayaan. Kami ada juga target 30 ribu pengunjung selama event ini. Tema seminar, talkshow, hingga workshop lebih ke arah digitalisasi. Transaksi pembayaran selama event ini juga secara digital,” ujarnya.
FESyar Jawa 2024 mencatatkan total transaksi penjualan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 5,2 miliar selama penyelenggarannya dalam 3 hari sejak Jumat (13/9/2024) hingga Minggu (15/9/2024) di Masjid Al-Akbar Surabaya. Selain itu, transaksi business matching secara offline maupun online yang melibatkan 26 lembaga pembiayaan, 3 e-commerce, dan 20 potential buyer tercatat senilai Rp 23,59 miliar. Selama tiga hari penyelenggaraan FESyar Jawa, jumlah pengunjung hingga 15 September 2024 mencapai 89.555 orang. FESyar Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 yang akan diselenggarakan pada 30 Oktober-3 November 2024 di Jakarta.
Pengunjung FESyar Jawa antusias membeli produk fesyen dari bahan daun agel.dok.foto iNews Media Group/ Jack Newa
Rudi, peserta FESyar Jawa asal Bangkalan, Jawa Timur, terlihat ramah saat menjelaskan produk handmade buatannya, seperti tas, dompet, topi, dan lainnya. Uniknya, produk tersebut terbuat dari bahan baku alami serat tanaman daun agel.
“Ini kedua kalinya saya ikut FESyar. Keren banget karena kami bisa bertemu dengan para pelaku usaha lainnya, business matching financing bersama perbankan syariah. Pelaku usaha juga semakin bisa mengenal ekonomi syariah. Dengan FESyar produk kami bisa makin dikenal luas,” katanya.
Menurutnya, BI memfasilitasi pelatihan dan pendampingan agar dapat onboarding pada marketplace atau menggunakan media sosial dalam strategi pemasaran produk daun agel. “Kami dilatih mengelola media sosial untuk promosi produk. Diberikan pelatihan pencatatan keuangan melalui aplikasi SIAPIK,” ujarnya.
(ars)