Wujudkan Perkebunan Berkelanjutan Menuju Energi Hijau: Bunex 2024 Jadi Momentum Penting

Minggu, 22 September 2024 - 18:26 WIB
loading...
Wujudkan Perkebunan...
Indonesia saat ini menghadapi dua tantangan besar, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, namun juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Disinilah perkebunan memiliki peran vital. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) kali ketiga kembali digelar Kementerian Pertanian (Kementan) yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kamis (12/9) di ICE BSD Tangerang. Salah satunya, melalui Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema, Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045.

Hadir pada Bunex, Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, Muhammad Rizal Ismail mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi dua tantangan besar, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, namun juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Disinilah perkebunan memiliki peran yang sangat vital.



Komoditas perkebunan tak hanya sekedar sumber bahan pangan, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan yang semakin penting. Rizal menekankan, Perkebunan memiliki potensi besar dalam menyediakan bahan baku biofuel yang bisa menjadi solusi dalam upaya transisi menuju energi hijau.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, nilai tambah produk perkebunan tidak hanya dari produk utamanya saja, karena pemanfaatan dari produk samping maupun limbah perkebunan juga dapat dioptimalkan untuk memiliki nilai tambah .

Ia juga menerangkan, produk-produk tersebut saat ini sangat butuh perhatian khusus untuk dikembangkan karena Indonesia memiliki potensi sangat besar. Nilai tambah sektor pertanian termasuk perkebunan memberikan pengaruh yang berarti pada penyerapan tenaga kerja dan sekaligus perkembangan kesejahteraan masyarakat.



Ini membutuhkan kolaborasi bersama, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Sinergi dan kolaborasi sangat diperlukan dari berbagai pihak yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. Karena sub sektor perkebunan, jika dikelola dengan bijaksana dan berkelanjutan, akan menjadi salah satu pilar utama yang memastikan ketersediaan pangan dan energi bagi bangsa kita.

Tidak hanya itu, sektor ini juga berpotensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan.

“Saya berharap melalui FGD ini kita dapat berdiskusi lebih dalam, berbagi gagasan, dan merumuskan solusi konkret untuk tantangan yang kita hadapi. Semoga dari sini lahir strategi-strategi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi, membuka peluang bisnis baru, serta menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang,” harapnya.

Kementan memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi serta berperan aktif dalam penyelenggaraan Bunex kali ketiga ini. Diharapkan pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan perkebunan yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan berdampak positif bagi masyarakat serta lingkungan
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
Geser Hong Kong, Moskow...
Geser Hong Kong, Moskow Jadi Kota Kedua dengan Miliarder Terbanyak
Sektor Industri Terdampak...
Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam
Habis Libur Lebaran,...
Habis Libur Lebaran, Harga Emas Malas Bergerak di Akhir Minggu
Sebut Batas Umur Jadi...
Sebut Batas Umur Jadi Penghambat Pencari Kerja, Wamenaker Minta Dihapus!
Menilik Alasan di Balik...
Menilik Alasan di Balik Trump Terapkan Tarif Impor 32% ke Indonesia
Kena Tarif Impor Trump...
Kena Tarif Impor Trump 32 Persen, Indonesia Butuh Gebrakan
Daftar 75 Negara yang...
Daftar 75 Negara yang Kena Tarif Impor Trump: Indonesia 32%, Vietnam 46%
Rekomendasi
Polri: Kecelakaan dan...
Polri: Kecelakaan dan Korban Meninggal saat Mudik-Balik Lebaran 2025 Turun Drastis
Prabowo Tugaskan Airlangga,...
Prabowo Tugaskan Airlangga, Sri Mulyani, hingga Sugiono Nego Tarif Trump
Menang KO Lagi, Janibek...
Menang KO Lagi, Janibek Alimkhanuly: Canelo, di Mana Kamu?
Berita Terkini
Kena Tarif 32%, Prabowo...
Kena Tarif 32%, Prabowo Umumkan Sikap Resmi Indonesia ke AS Besok
11 menit yang lalu
Pemerintah Siapkan Opsi...
Pemerintah Siapkan Opsi Diskon PPN dan PPh Impor dalam Proposal Dagang ke AS
25 menit yang lalu
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
50 menit yang lalu
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
1 jam yang lalu
Kisah Sukses Murdaya...
Kisah Sukses Murdaya Poo, Penjual Koran yang Jadi Konglomerat Properti
2 jam yang lalu
Kabar Duka, Konglomerat...
Kabar Duka, Konglomerat Murdaya Poo Pemilik Pondok Indah Mall Meninggal Dunia
3 jam yang lalu
Infografis
Miliarder Elon Musk...
Miliarder Elon Musk Sebut Amerika Serikat sedang Menuju Bangkrut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved