Nanggung, Pengamat Sarankan Ahok Dijadikan Dirut Pertamina dan Diberi PR Besar

Jum'at, 22 November 2019 - 21:10 WIB
Nanggung, Pengamat Sarankan Ahok Dijadikan Dirut Pertamina dan Diberi PR Besar
Nanggung, Pengamat Sarankan Ahok Dijadikan Dirut Pertamina dan Diberi PR Besar
A A A
JAKARTA - Sejumlah kalangan mengomentari penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Pengamat Migas dan Direktur Eksekutif Center of Energy Policy Muhammad Khalid Syeirazi memandang posisi komut kurang strategis karena perannya hanya mengawasi, bukan menjadi penentu keputusan atau operasional perusahaan.

"Sehebat-hebatnya komisaris itu tidak bisa berbuat banyak untuk korporasi. Namanya juga pengawas," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Ketimbang jadi komut dengan peran yang nanggung, dia menyarankan agar Ahok sekalian saja ditunjuk sebagai direktur utama (dirut) Pertamina. "Sekalian gaduhnya, lebih baik Ahok taruh jadi dirut, dengan target konkret dan terukur," cetusnya.

Dia melanjutkan, jika Ahok diangkat sebagai dirut, target-target besar bisa disertakan dalam isi kontrak pengangkatan Ahok. Selanjutnya, itu menjadi PR Ahok yang bisa diwasi kinerjanya. "Kalau nggak becus, Ahok tinggal dipecat. Tapi kalau sekadar komisaris, tidak bisa berharap terlalu banyak," tegas Muhammad Khalid Syeirazi.

Dia pun lantas membeberkan target besar dimaksud. Pertama, terkait pembubaran Petral yang disebut-sebut akan menghemat biaya pengadaan impor sampai Rp250 miliar per hari. "Ahok perlu buktikan, apa iya, karena orang masih ragu, termasuk saya," tukasnya.

Kedua, defisit migas karena tingginya impor. Impor dalam bentuk produk terjadi karena keterbatasan kapasitas kilang. Rencana pembangunan kilang sudah dirancang sejak zaman SBY, tapi tidak terwujud sampai sekarang. "Kalau Ahok bisa terobos pembangunan kilang baru, dia patut diacungi jempol," tandasnya.

Ketiga, menyoal Pertamina yang sampai sekarang masih jago kandang dan masih jauh untuk disebut sebagai perusahaan migas kelas dunia. Dia pun menyebut upaya Pertamina di era kepemimpinan Karen Agustiawan yang mencoba ekspansi melalui akuisisi atau penyertaan saham ke ladang-ladang migas luar negeri.

"Tapi apes, dia tidak bisa dicatat sebagai success story. Karen sendiri akhirnya masuk bui. Ada yang kemahalan, ada yang hasilnya tidak sesuai target, ada yang amsyiong sama sekali. Kalau Ahok bisa bawa Pertamina ekspansi keluar negeri dan sukses, dia patut diacungi jempol," tukasnya.

Seperti diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Ahok akan menggantikan Tanri Abeng.

“Insya Allah sudah putus dari beliau. Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama Pertamina. Akan didampingi pak Wamen Budi Sadikin jadi wakil Komisaris Utama. lalu, nanti juga ada Direktur Keuangan yang baru, ibu Ema dari yang sebelumnya Dirut Telkomsel,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/11/2019).
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4256 seconds (0.1#10.140)