Siapa Pengganti Ahok di Posisi Komut Pertamina? Begini Jawaban Wamen BUMN

Rabu, 07 Februari 2024 - 13:05 WIB
loading...
Siapa Pengganti Ahok di Posisi Komut Pertamina? Begini Jawaban Wamen BUMN
Ditanya siapa pengganti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai resmi mundur dari Komisaris Utama Pertamina, begini jawaban Wamen BUMN. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum mengangkat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang baru, setelah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi pengunduran diri jabatan tersebut. Diketahui Ahok memutuskan mundur dari posisi KomutPertamina , lantaran ingin mendukung penuh Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Ganjar Pranowo-Mahfud MD.



Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, pihaknya masih membahas sosok baru untuk menggantikan Ahok di pucuk kepemimpinan Dewan Komisaris perseroan negara di sektor minyak dan gas bumi (migas) itu.

“Lagi dipikirin, lagi dipikirin,” ujar Wamen BUMN Tiko saat ditemui di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rabu (7/2/2024).



Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya memastikan operasional bisnis Pertamina berjalan baik, meski Basuki Tjahaja Purnama tak lagi menjabat sebagai Komisaris Utama. Menurutnya, Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina tetap menjaga kinerja mereka, sehingga bisnis perseroan negara di sektor minyak dan gas bumi (migas) tetap membaik.

“Saya percaya kinerja Pertamina itu baik ya, karena apa? Direksi, komisaris, dan karyawan bersatu, untuk menjadikan Pertamina lebih baik lagi,” ucap Erick saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.

“Sama suksesnya saya di posisi saya bukan karena saya tapi kerja tim di tempat saya,” kata dia.

Erick menilai mundurnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina merupakan keputusan pribadi Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Alasan Ahok mundur dari pucuk kepemimpinan Dewan Komisaris Pertamina lantaran memilih masuk dalam tim sukses (timses) Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Erick memandang, keputusan Ahok bukan soal salah dan benar, namun karena pilihan karena itu patut dihargai.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)