Dukungan KPI Unit Balikpapan di Balik Proklim Lestari Muara Rapak

Selasa, 24 September 2024 - 22:17 WIB
loading...
Dukungan KPI Unit Balikpapan...
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan secara aktif mendukung Proklim di wilayah operasinya. FOTO/Ist/Dok.
A A A
BALIKPAPAN - Nama Muara Rapak mungkin belum banyak didengar oleh kebanyakan orang, khususnya di luar Kalimantan. Maklum, Muara Rapak hanyalah salah satu dari enam kelurahan yang berada di wilayah Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kendati demikian, kelurahan tersebut ternyata menyimpan prestasi besar di bidang lingkungan, yakni meraih Proklim Lestari, penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam ajang Program Kampung Iklim (Proklim). Melalui Proklim, KLHK mengampanyekan isu-isu lingkungan hidup dan perubahan iklim serta mendorong partisipasi berbagai elemen masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

Proklim Lestari yang diperoleh Muara Rapak itu tak lepas dari kiprah Prayitno, Ketua Proklim Semarak Kelurahan Muara Rapak, bersama rekan-rekannya. Mereka giat membina 10 Proklim yang tersebar di kelurahan-kelurahan lainnya, dengan sebaran mencapai 55 Rukun Tetangga (RT).



Prayitno bercerita, berbagai pembinaan diberikan kepada masyarakat, mulai dari ketahanan pangan pada kampung toga, bududaya magot, kolam ikan, budidaya madu kelulut, dan lain-lain. Ada pula pengolahan air hujan untuk berbagai kepentingan, pembuatan biopori, hingga pengelolaan sampah organik dan anorganik.

"Di lingkungan kami, ada bank sampah yang sangat bagus. Sampah dipilah, diolah, dan bahkan dijual lagi. Hasilnya buat kegiatan lingkungan lainnya. Keterlibatan warga itu kunci utama keberhasilan kami. Semua bahu-membahu untuk menjaga lingkungan," ungkap Prayitno.

Aksi bahu-membahu yang diungkapPrayitno tersebut rupanya tak hanya di antara warga. Di balik keberhasilan itu, ternyata ada kontribusi besar dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Kilang Balikpapan berjalan beriringan dengan masyarakat dalam merespons perubahan iklim, pelestarian lingkungan dan mengembangkan ekonomi berkelanjutan.

Sinergi itulah yang mengantarkan perusahaan dan masyarakat Balikpapan meraih sederet penghargaan dari KLHK. Untuk diketahui, Kilang Balikpapan telah meraih PROPER Hijau pada 2021, PROPER Biru pada 2022, PROPER Hijau di 2023, dan apresiasi sebagai Perusahaan Pendukung Proklim 2023 dan 2024.

"Dalam menjalankan operasionalnya, PT KPI Unit Balikpapan selalu mengedepankan integrasi komitmen lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam strategi bisnis serta tujuan pembangunan berkelanjutan melalui program TJSL perusahaan," terang Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Dodi Yapsenang.

Kilang Balikpapan, ujar dia, mendukung Proklim Muara Rapak dari kategori Proklim Utama menuju Lestari di Kelurahan Muara Rapak (Balikpapan Utara), Kelurahan Margasari (Balikpapan Barat), Kelurahan Karang Joang (Balikpapan Barat), Kelurahan Baru Tengah (Balikpapan Barat), Kariangau, Graha Indah, dan Batu Ampar.
Kilang Balikpapan juga bersinergi mendukung Proklim di Baru Ulu, Gunung Bahagia, Mekarsari, Baru Ilir, Prapatan, Gunung Samarinda, Sepinggan Raya,Telagasari, serta di Gunung Sari Ulu, Karang Rejo, dan Sumber Rejo. Jangkauan wilayah Proklim di Kota Balikpapan mencakup 10 kelurahan di ring 1 dan 20 kelurahan di ring 2 wilayah operasi perusahaan. Secara total, Kilang Balikpapan melakukan pendampingan ke 137 RT dan 19 kelurahan.



Untuk hasilnya, Dodi mencontohkan, program pendampingan di Kelurahan Margasari telah menghasilkan sayuran hidroponik sekitar 127,5 kg setiap panen. Saat ini, kelompok itu sudah melakukan 11 kali siklus tanam dengan jumlah pendapatan mencapai Rp89,292 juta. Kelompok binaan juga sudah menjual 514 lilin dan wax sachet (produk turunan dari jelantah. "Di kelurahan ini ada 8 kelompok institusi baru terbentuk. Program TJSL juga menghasilkan penghematan air PDAM dengan menggunakan pemanenan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.

Capaian positif juga diraih di Kelurahan Muara Rapak. Kelompok yang terlibat program TJSL membukukan pendapatan dari penjualan buah dan bibit anggur sebanyak Rp4,12 juta, bank sampah sebanyak Rp24,306 juta, penjualan produk olahan sampah plastik Rp1 juta. Masyarakat juga mampu menghemat dari pengurangan penggunaan air PDAM dengan pemanenan air hujan dan air sumur bor.

Kemudian, edukasi program-program pengelolaan lingkungan di Kelurahan Baru Tengah telah menghasilkan 711 orang yang teredukasi untuk pengelolaan sampah. Hasilnya, bank sampah di sana sudah memiliki 110 nasabah dan mampu menghasilkan pendapatan bagi masyarakat."Program pendampingan CSR KPI Unit Balikpapan ini juga menghasilkan pendapatan dari bank sampah sebesar Rp53,258 juta," ujarnya.

Selain manfaat finansial tersebut, tercatat total sampah anorganik yang mampu dikumpulkanmencapai 873,50 kg dan sampah organik sekitar 705 kg. Kemudian, dari program WASIAT, dihasilkan pulakontribusi terhadap lingkungan berupa penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 6,11 ton CO2eq pada tahun 2023. Sedangkan dari program Pengolahan Limbah Terpadu (Pelita Borneo), terjadipenurunan emisi gas rumah kaca sebesar 4,303 ton CO2eq pada tahun yang sama.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0930 seconds (0.1#10.140)