DPR Apresiasi Wamendag Selesaikan Perjanjian Dagang Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi VI DPR mengapresiasi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang sukses menyelesaikan perjanjian perdagangan internasional yang ditugaskan Presiden Joko Widodo. Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanti mengatakan, target perundingan perdagangan internasional di tengah pandemi bukan situasi yang mudah.
"Kami secara khusus memberikan apresiasi kepada Kemendag, khususnya kepada Jerry Sambuaga," ujarnya saat rapat pembahasan laporan keuangan pemerintah di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Mendapatkan apresiasi itu, Wamendag Jerry menyebut prestasi itu adalah prestasi bersama semua pihak, baik di jajaran Kemendag maupun lintas kementerian dan lembaga. "Ini adalah kerja tim. Juga atas arahan dan koordinasi dari Mendag. Masing-masing punya peran," tuturnya.
(Baca Juga: Wamendag: Pandemi Tidak Bisa Hapus Ketergantungan Antar Negara)
Jerry menyambut baik apresiasi dari anggota Komisi VI tersebut namun tetap menegaskan bahwa seluruh anggota tim perunding patut mendapatkan apresiasi. "Saya bangga dengan Tim Kemendag yang semuanya pekerja keras dan berdedikasi. Saya juga berterima kasih atas kerja teman-teman lintas kementerian dan lembaga lain," tegas Jerry.
Bagi Wamendag apresiasi tersebut lebih merupakan cambuk bagi dirinya dan seluruh tim perunding agar terus bekerja keras. Ia memaparkan bahwa tantangan di tengah pandemi adalah bagaimana membuat iklim perundingan bisa mendekati suasana ketika bertemu langsung.
Dia menyebutkan, penggunaan teknologi memang memudahkan untuk menyelesaikan beberapa butir perundingan, tetapi memang koneksi antarpribadi menjadi agak kurang. Meskipun begitu, kualitas hasil perundingan tetap bisa dipertaanggungjawabkan alias berkualitas baik.
"Dan yang penting semua perundingan perdagangan itu untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu tekad dan inti dari seluruh kerja perundingan. Jadi, kami mengukur sejauh mana kualitas hasil perundingan juga dari sejauh mana ia bermanfaat bagi kepentingan seluruh bangsa dan negara. Itu poin utamanya," papar Jerry.
Mantan Anggota Komisi I itu sempat mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa beberapa perundingan perdagangan sudah mulai berlaku, jadi harus segera dimanfaatkan. Jerry menyebut, IA-CEPA, AHK-FTA, IJ-CEPA dan ASEAN Korea-FTA.
"Jangan lupa pula IC-CEPA antara Indonesia dan Chile sudah berlaku selama setahun ini. Dan hasilnya sungguh menggembirakan. Utilitas ekspor kita naik 160% dan masih bisa ditingkatkan lagi. itu semua peluang yang harus dimanfaatkan oleh semua stakeholder atau pelaku usaha," imbuh Wamendag.
(Baca Juga: Kemendag Akan Bentuk Tim Kampanye Positif Sawit Indonesia)
Menurutnya ada beberapa cara memanfaatkan perjanjian perdagangan dengan baik. Pertama, pelaku usaha harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Kedua, pelaku usaha harus selalu melakukan inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen dan mitra dagang di luar negeri. Dan ketiga, pelaku usaha harus punya basis data dan sistem kerja yang makin baik.
"Kemendag punya banyak fasilitasi yang bisa membantu para pelaku usaha untuk scale up dan berinovasi. Kita punya FTA Center di lima kota, kita juga punya pelatihan branding, pelatihan desain produksi dan sebagainya. Jadi semua sebenarnya sudah kita siapkan. Tinggal bagaimana kita meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan juga sinergi," tambahnya.
"Kami secara khusus memberikan apresiasi kepada Kemendag, khususnya kepada Jerry Sambuaga," ujarnya saat rapat pembahasan laporan keuangan pemerintah di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Mendapatkan apresiasi itu, Wamendag Jerry menyebut prestasi itu adalah prestasi bersama semua pihak, baik di jajaran Kemendag maupun lintas kementerian dan lembaga. "Ini adalah kerja tim. Juga atas arahan dan koordinasi dari Mendag. Masing-masing punya peran," tuturnya.
(Baca Juga: Wamendag: Pandemi Tidak Bisa Hapus Ketergantungan Antar Negara)
Jerry menyambut baik apresiasi dari anggota Komisi VI tersebut namun tetap menegaskan bahwa seluruh anggota tim perunding patut mendapatkan apresiasi. "Saya bangga dengan Tim Kemendag yang semuanya pekerja keras dan berdedikasi. Saya juga berterima kasih atas kerja teman-teman lintas kementerian dan lembaga lain," tegas Jerry.
Bagi Wamendag apresiasi tersebut lebih merupakan cambuk bagi dirinya dan seluruh tim perunding agar terus bekerja keras. Ia memaparkan bahwa tantangan di tengah pandemi adalah bagaimana membuat iklim perundingan bisa mendekati suasana ketika bertemu langsung.
Dia menyebutkan, penggunaan teknologi memang memudahkan untuk menyelesaikan beberapa butir perundingan, tetapi memang koneksi antarpribadi menjadi agak kurang. Meskipun begitu, kualitas hasil perundingan tetap bisa dipertaanggungjawabkan alias berkualitas baik.
"Dan yang penting semua perundingan perdagangan itu untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu tekad dan inti dari seluruh kerja perundingan. Jadi, kami mengukur sejauh mana kualitas hasil perundingan juga dari sejauh mana ia bermanfaat bagi kepentingan seluruh bangsa dan negara. Itu poin utamanya," papar Jerry.
Mantan Anggota Komisi I itu sempat mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa beberapa perundingan perdagangan sudah mulai berlaku, jadi harus segera dimanfaatkan. Jerry menyebut, IA-CEPA, AHK-FTA, IJ-CEPA dan ASEAN Korea-FTA.
"Jangan lupa pula IC-CEPA antara Indonesia dan Chile sudah berlaku selama setahun ini. Dan hasilnya sungguh menggembirakan. Utilitas ekspor kita naik 160% dan masih bisa ditingkatkan lagi. itu semua peluang yang harus dimanfaatkan oleh semua stakeholder atau pelaku usaha," imbuh Wamendag.
(Baca Juga: Kemendag Akan Bentuk Tim Kampanye Positif Sawit Indonesia)
Menurutnya ada beberapa cara memanfaatkan perjanjian perdagangan dengan baik. Pertama, pelaku usaha harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Kedua, pelaku usaha harus selalu melakukan inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen dan mitra dagang di luar negeri. Dan ketiga, pelaku usaha harus punya basis data dan sistem kerja yang makin baik.
"Kemendag punya banyak fasilitasi yang bisa membantu para pelaku usaha untuk scale up dan berinovasi. Kita punya FTA Center di lima kota, kita juga punya pelatihan branding, pelatihan desain produksi dan sebagainya. Jadi semua sebenarnya sudah kita siapkan. Tinggal bagaimana kita meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan juga sinergi," tambahnya.
(fai)