Konsep Eco Green Living Elevee Menjadi Tren Baru Hunian Ramah Lingkungan
loading...
A
A
A
Ketiga, pengembangan berorientasi pejalan kaki (pedestrian oriented development), keempat memberikan ruang ekologi pada makhluk lain. Dengan udara bersih dan lingkungan sehat, maka makhluk lain seperti burung akan menjadikan kawasan yang dikembangkan untuk berkembang biak dan menciptakan harmoni ekosistem kehidupan dengan manusia.
“Kami ingin menciptakan harmoni kehidupan yang nyaman bagi penghuni dan masyarakat sekitar,”tegas Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alvin Andronicus saat dihubungi SINDOnews. Dengan komitmen terhadap ESG, lanjut dia, masyarakat akan termotivasi untuk membeli hunian di Elevee karena merasa nyaman dengan lingkungan Alam Sutera yang mengusung konsep eco green living.
"Kami menerapkan prinsip pedestrian oriented development (POD). Ini sarana yang mumpuni bagi penghuni untuk berjalan kaki. Dan budaya jalan kaki, bersepeda ini telah menjadi kesadaran masyarakat Indonesia," ujarnya.
Alvin menegaskan, penerapan prinsip ESG oleh Elevee tak sekadar slogan, namun nyata diimplementasikan. Bagi, Elevee, penerapan ESG juga akan memberikan dampak positif bagi pengembang dan pemilik properti.
“Seperti pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni,” tegasnya.
Dia menyebutkan, Elevee Condominium sudah menggunakan material ramah lingkungan. Salah satunya, pengunaan double glass pada jendela apartemen. Penggunaan material itu diyakini mampu mereduksi sengatan sinar matahari sehingga mengurangi pemakaian pendingin udara di dalam ruangan.
Elevee Condominium juga memiliki fasilitas forest park seluas 4 hektare untuk berbagai aktivitas. yang merupakan bagian dari Alam Sutera sudah menerapkan konsep yang bersentuhan dengan lingkungan. Seperti adanya kawasan green tunnel hingga traffic management agar menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuni.
Terkait perkembangan penjualan Elevee Condominium, Alvin menjelaskan bahwa saat ini pembangunan menuju fase topping off yang akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang. Dan dijadwalkan serah terima kunci pada Desember 2025. Dari 2 tower yang sedang dibangun saat ini, tersisa sekitar 150 unit dari total unit sebanyak 550 unit. “Kami yakin, selepas topping off penjualan akan lebih cepat dan saya yakin akan diserap pasar sisa unit tersebut,” jelas Alvin.
Alam Sutera merupakan kawasan seluas 800 hektare yang dikembangkan selama tiga dekade. Beragam properti sudah dikembangjan, mulai dari hunian berkonsep cluster, hingga properrti komersial dan bisnis. Saat ini Alam Sutera mengembangkan Elevee Condominium, hunian vertikal yang dilengkapi dengan beragam fasilitas untuk kebutuhan penghuninya dan juga forest park seluas 4 hektare yang akan menjadi jantung kehidupan, central living Alam Sutera.
Selain melakukan penanaman pohon sebagai kanopi yang menaungi pedestrian, Alam Sutera juga menggencarkan penggunaan transportasi publik terpadu, pengolahan sampah terpadu, water treatment plan (WTP) yang memproduksi air bersih untuk dialirkan ke rumah-rumah warga di Alam Sutera.
Ada 500 closed circuit TV (CCTV) di sejumlah titik sebagai alat pemantau arus lalu lintas di kawasan Alam Sutera. CCTV itu merupakan bagian dari Traffic Management System yang dijalankan oleh pengelola Alam Sutera untuk mengantisipasi tumpukan kendaraan agar tidak menimbulkan polusi udara. Alvin menjelaskan, konsep properti hijau juga harus menjangkau seluruh kalangan terkait. Tak hanya masyarakat yang bermukim di proyek properti yang dikembangkan oleh developer, tetapi juga masyarakat di sekitarnya.
“Kami ingin menciptakan harmoni kehidupan yang nyaman bagi penghuni dan masyarakat sekitar,”tegas Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alvin Andronicus saat dihubungi SINDOnews. Dengan komitmen terhadap ESG, lanjut dia, masyarakat akan termotivasi untuk membeli hunian di Elevee karena merasa nyaman dengan lingkungan Alam Sutera yang mengusung konsep eco green living.
"Kami menerapkan prinsip pedestrian oriented development (POD). Ini sarana yang mumpuni bagi penghuni untuk berjalan kaki. Dan budaya jalan kaki, bersepeda ini telah menjadi kesadaran masyarakat Indonesia," ujarnya.
Alvin menegaskan, penerapan prinsip ESG oleh Elevee tak sekadar slogan, namun nyata diimplementasikan. Bagi, Elevee, penerapan ESG juga akan memberikan dampak positif bagi pengembang dan pemilik properti.
“Seperti pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni,” tegasnya.
Dia menyebutkan, Elevee Condominium sudah menggunakan material ramah lingkungan. Salah satunya, pengunaan double glass pada jendela apartemen. Penggunaan material itu diyakini mampu mereduksi sengatan sinar matahari sehingga mengurangi pemakaian pendingin udara di dalam ruangan.
Elevee Condominium juga memiliki fasilitas forest park seluas 4 hektare untuk berbagai aktivitas. yang merupakan bagian dari Alam Sutera sudah menerapkan konsep yang bersentuhan dengan lingkungan. Seperti adanya kawasan green tunnel hingga traffic management agar menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuni.
Terkait perkembangan penjualan Elevee Condominium, Alvin menjelaskan bahwa saat ini pembangunan menuju fase topping off yang akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang. Dan dijadwalkan serah terima kunci pada Desember 2025. Dari 2 tower yang sedang dibangun saat ini, tersisa sekitar 150 unit dari total unit sebanyak 550 unit. “Kami yakin, selepas topping off penjualan akan lebih cepat dan saya yakin akan diserap pasar sisa unit tersebut,” jelas Alvin.
Alam Sutera merupakan kawasan seluas 800 hektare yang dikembangkan selama tiga dekade. Beragam properti sudah dikembangjan, mulai dari hunian berkonsep cluster, hingga properrti komersial dan bisnis. Saat ini Alam Sutera mengembangkan Elevee Condominium, hunian vertikal yang dilengkapi dengan beragam fasilitas untuk kebutuhan penghuninya dan juga forest park seluas 4 hektare yang akan menjadi jantung kehidupan, central living Alam Sutera.
Selain melakukan penanaman pohon sebagai kanopi yang menaungi pedestrian, Alam Sutera juga menggencarkan penggunaan transportasi publik terpadu, pengolahan sampah terpadu, water treatment plan (WTP) yang memproduksi air bersih untuk dialirkan ke rumah-rumah warga di Alam Sutera.
Ada 500 closed circuit TV (CCTV) di sejumlah titik sebagai alat pemantau arus lalu lintas di kawasan Alam Sutera. CCTV itu merupakan bagian dari Traffic Management System yang dijalankan oleh pengelola Alam Sutera untuk mengantisipasi tumpukan kendaraan agar tidak menimbulkan polusi udara. Alvin menjelaskan, konsep properti hijau juga harus menjangkau seluruh kalangan terkait. Tak hanya masyarakat yang bermukim di proyek properti yang dikembangkan oleh developer, tetapi juga masyarakat di sekitarnya.