Perubahan Tarif Royalti Nikel Bikin Antam Optimis di Tahun Depan

Jum'at, 13 Desember 2019 - 20:41 WIB
Perubahan Tarif Royalti Nikel Bikin Antam Optimis di Tahun Depan
Perubahan Tarif Royalti Nikel Bikin Antam Optimis di Tahun Depan
A A A
Beberapa hari yang lalu Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Di dalam beleid tersebut mengatur perubahan royalti nikel yang naik menjadi 10%. Tetapi PT Antam Tbk malah menyatakan optimis di tahun depan.

“Perusahaan mengapresiasi langkah Pemerintah mengubah komposisi royalti komoditas nikel untuk tujuan hilirisasi” tutur Plh SVP Corporate Secretary, Dede Izudin.“Royalti bijih nikel memang naik, tetapi untuk feronikel turun dari 4% menjadi 2%” tambahnya.

Melihat laporan kuartalan perusahaan berkode emiten ANTM ini, memang feronikel merupakan kontributor penjualan terbesar kedua selama sembilan bulan pertama tahun 2019 (9M19).Dalam laporan tertulis, di 9M19 volume produksi feronikel ANTM mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 19.703 TNi atau naik sebesar 3% dibandingkan periode 9M18 sebesar 19.149 TNi.

Penjualan feronikel di 9M19 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTM, dengan nilai penjualan sebesar Rp3,61 triliun atau 15% dari total penjualan bersih 9M19.

Menurut Dede, tarif royalti feronikel yang turun diharapkan membawa dampak positif di tahun depan.

“Penerapan tarif royalti feronikel yang baru bagi Antam cukup favorable meskipun untuk bijih nikel naik” kata Dede.

“Di tahun 2020 sudah tidak ada lagi ekspor bijih nikel, sehingga optimalisasi kinerja komoditas feronikel dan emas menjadi penting” tambah Dede.

Dalam laporan tertulisnya, komoditas emas memang menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM selama 9M19.

Nilai penjualan bersih ANTAM di 9M19 tercatat sebesar Rp24,53 triliun, tumbuh signifikan 23% dibandingkan capaian penjualan 9M18 sebesar Rp19,95 triliun.

Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Antam, berkontribusi sebesar Rp17,03 triliun atau 69% dari total penjualan bersih 9M19.

Di tahun ini Perusahaan berupaya mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan untuk menggenjot PNBP.

Tahun lalu saja ANTM telah menyetorkan PNBP sebesar Rp576 miliar. Perusahaan juga diapresiasi oleh Kementerian ESDM pada Subroto Award sebagai salah satu pemberi PNBP terbesar di sektor pertambangan.

Antam juga masuk 3 nominasi kategori Perusahaan dengan pembayar PNBP terbaik, Perusahaan dengan pembayar PNBP terbesar, dan Perusahaan tambang yang melaksanakan hilirisasi terintegrasi terbaik oleh Indonesian Mining Association (IMA).
(atk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4107 seconds (0.1#10.140)