Kunci Penting bagi SDM Perbankan Hadapi Tantangan di Era Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Human Capital sekaligus CEO Synergy Partner Prima, Revie Fayanti mengharapkan, pemerintahan Prabowo-Gibran, sebagai pemegang kebijakan dalam lima tahun kedepan, perlu melakukan langkah-langkah konkret dalam program peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) di bidang ekonomi perbankan dan keuangan syariah.
Menurutnya, digitalisasi menjadi faktor utama yang menjadi kunci sukses human capital tahun 2025. Karena era digital menuntut adanya adaptasi cepat dari SDM perbankan dalam memanfaatkan teknologi digital, baik untuk internal bank maupun pelayanan kepada nasabah.
“Digitalisasi tidak hanya terkait dengan adopsi teknologi baru, tetapi juga tentang bagaimana SDM bank dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas pelayanan," ujarnya usai menggelar Talk Show bertajuk Proyeksi Human Capital 2025 di Wyndham Casablanca Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis (17/10/2024).
Dengan kemajuan teknologi digital, bank-bank harus giat menyiapkan SDM mumpuni di tengah teknologi perbankan yang berubah begitu cepat. "Jadi penting bagi sebuah organisasi keuangan terutama perbankan untuk memiliki sumber daya agar unggul agar tantangan kedepan kita bisa siap dan memenangkan persaingan,” imbuhnya.
Revie menjelaskan, lembaga pengembangan human capital Synergy Partner Prima menyatakan komitmennya untuk turut serta dalam penguatan kapabilitas dan kompetensi para bankir dan karyawan bank sehingga lebih berkembang.
Revie juga menyampaikan bahwa, pada era industri society 5.0, fokus utama para pelaku perbankan adalah kembali kepada “People” sebagai peran sentral pada setiap organisasi, khususnya perbankan dan keuangan yang di topang oleh tiga pilar yaitu: Modal, Teknologi Informasi & Komputer, dan Human Capital/SDM.
“Kami percaya, bahwa dengan kolaborasi dan dukungan yang tepat bagi setiap individu perbankan dan keuangan, dapat berkontribusi secara signifikan terhadap visi dan tujuan organisasi masing-masing bank yang menjadi mitra. Kami berkomitmen sebagai mitra dan menjadi bagian dari proses transformasi dan metamorfosis perbankan komersil dan syariah,” ujarnya.
Investigator Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Iswandi yang hadir sebagai keynote speaker menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia perbankan yang berfokus pada intelektualitas dan integritas.
“OJK memandang bahwa sektor perbankan tidak hanya harus memiliki SDM yang mumpuni dari segi pengetahuan dan kemampuan, namun juga memiliki integritas dalam setiap pengambilan keputusan. Hal ini menjadi modal utama dalam menyongsong tantangan industri perbankan yang semakin dinamis,” ujar Iswandi.
Menurut Iswandi, SDM harus memiliki tiga kompetensi utama, yaitu knowledge, skills, dan attitude. Semuanya itu akan memegang peran sentral dalam mendorong optimisme sektor perbankan.
“Knowledge memungkinkan SDM untuk memahami industri secara mendalam, skills memberikan kemampuan teknis untuk bekerja secara efektif, sementara attitude memastikan setiap pegawai memiliki sikap positif dan integritas dalam bekerja,” ungkap Iswandi.
Iswandi mengharapkan, bank-bank di Indonesia mampu terus berinovasi dalam pengembangan human capital mereka, guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan daya saing yang tinggi di tengah tantangan global.
Sementara itu Direktur Program Pascasarjana MM, Indonesia Banking School (IBS), Dr. Batara M Simatupang yang juga hadir sebagai narasumber dalam acara Human Capital Outlook 2025, tersebut, menegaskan bahwa kegiatan yang digagas oleh Synergy ini berdampak besar bagi penguatan sumber daya manusia yang berintegritas, berpengetahuan dan memiliki semangat juang yang tinggi dalam industri perbankan.
“Ya terlebih lagi pada era digital, sektor perbankan harus siap beradaptasi dan mengadopsi teknologi kekinian serta menghilangkan halangan-halangan dalam proses perubahan, sehingga terjadi perubahan budaya kerja yang baru secara optimum,” ujarnya.
Seputar penyelenggaraan event Human Capital Outlook 2025 dengan tematik Empowering Human Capital for Brighter Future, Revi menyatakan bahwa komitmen Synergy sebagai mitra adalah menjadi bagian dari proses transformasi dan metamorfosis bagi perbankan komersil dan syariah.
Event Human Capital Outlook 2025 dihadiri oleh perwakilan bank-bank daerah, dari mulai Komisaris, Direksi, dan Divisi SDM, antara lain dari BPD Papua, BPD Maluku Malut, BPD Kaltim Tara, BPD Sulut Go, BPD Sulteng, BPD Sulselbar, BPD Sumselbabel, BPD Nagari, BPD Jateng, Bank BJB, Bank BJB Syariah, Bank Index Selindo, Bank Artha Graha, BPR Universal, BPRS Mustindo dan Bank Mandiri Taspen.
PT Synergi Partner Prima, adalah Perusahaan yang didirikan pada tahun 17 tahun silam, bergerak dalam bidang, Pendidikan dan Pelatihan Perbankan dan Keuangan, Event Organizer, Konsultan Jasa Keuangan dan Perbankan. Adapun value dari perusahaan adalah klik, komitmen, loyalitas, integritas, konsisten untuk Melayani dan Mendampingi Dengan Sepenuh Hati.
Menurutnya, digitalisasi menjadi faktor utama yang menjadi kunci sukses human capital tahun 2025. Karena era digital menuntut adanya adaptasi cepat dari SDM perbankan dalam memanfaatkan teknologi digital, baik untuk internal bank maupun pelayanan kepada nasabah.
“Digitalisasi tidak hanya terkait dengan adopsi teknologi baru, tetapi juga tentang bagaimana SDM bank dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas pelayanan," ujarnya usai menggelar Talk Show bertajuk Proyeksi Human Capital 2025 di Wyndham Casablanca Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis (17/10/2024).
Dengan kemajuan teknologi digital, bank-bank harus giat menyiapkan SDM mumpuni di tengah teknologi perbankan yang berubah begitu cepat. "Jadi penting bagi sebuah organisasi keuangan terutama perbankan untuk memiliki sumber daya agar unggul agar tantangan kedepan kita bisa siap dan memenangkan persaingan,” imbuhnya.
Revie menjelaskan, lembaga pengembangan human capital Synergy Partner Prima menyatakan komitmennya untuk turut serta dalam penguatan kapabilitas dan kompetensi para bankir dan karyawan bank sehingga lebih berkembang.
Revie juga menyampaikan bahwa, pada era industri society 5.0, fokus utama para pelaku perbankan adalah kembali kepada “People” sebagai peran sentral pada setiap organisasi, khususnya perbankan dan keuangan yang di topang oleh tiga pilar yaitu: Modal, Teknologi Informasi & Komputer, dan Human Capital/SDM.
“Kami percaya, bahwa dengan kolaborasi dan dukungan yang tepat bagi setiap individu perbankan dan keuangan, dapat berkontribusi secara signifikan terhadap visi dan tujuan organisasi masing-masing bank yang menjadi mitra. Kami berkomitmen sebagai mitra dan menjadi bagian dari proses transformasi dan metamorfosis perbankan komersil dan syariah,” ujarnya.
Investigator Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Iswandi yang hadir sebagai keynote speaker menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia perbankan yang berfokus pada intelektualitas dan integritas.
“OJK memandang bahwa sektor perbankan tidak hanya harus memiliki SDM yang mumpuni dari segi pengetahuan dan kemampuan, namun juga memiliki integritas dalam setiap pengambilan keputusan. Hal ini menjadi modal utama dalam menyongsong tantangan industri perbankan yang semakin dinamis,” ujar Iswandi.
Menurut Iswandi, SDM harus memiliki tiga kompetensi utama, yaitu knowledge, skills, dan attitude. Semuanya itu akan memegang peran sentral dalam mendorong optimisme sektor perbankan.
“Knowledge memungkinkan SDM untuk memahami industri secara mendalam, skills memberikan kemampuan teknis untuk bekerja secara efektif, sementara attitude memastikan setiap pegawai memiliki sikap positif dan integritas dalam bekerja,” ungkap Iswandi.
Iswandi mengharapkan, bank-bank di Indonesia mampu terus berinovasi dalam pengembangan human capital mereka, guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan daya saing yang tinggi di tengah tantangan global.
Sementara itu Direktur Program Pascasarjana MM, Indonesia Banking School (IBS), Dr. Batara M Simatupang yang juga hadir sebagai narasumber dalam acara Human Capital Outlook 2025, tersebut, menegaskan bahwa kegiatan yang digagas oleh Synergy ini berdampak besar bagi penguatan sumber daya manusia yang berintegritas, berpengetahuan dan memiliki semangat juang yang tinggi dalam industri perbankan.
“Ya terlebih lagi pada era digital, sektor perbankan harus siap beradaptasi dan mengadopsi teknologi kekinian serta menghilangkan halangan-halangan dalam proses perubahan, sehingga terjadi perubahan budaya kerja yang baru secara optimum,” ujarnya.
Seputar penyelenggaraan event Human Capital Outlook 2025 dengan tematik Empowering Human Capital for Brighter Future, Revi menyatakan bahwa komitmen Synergy sebagai mitra adalah menjadi bagian dari proses transformasi dan metamorfosis bagi perbankan komersil dan syariah.
Event Human Capital Outlook 2025 dihadiri oleh perwakilan bank-bank daerah, dari mulai Komisaris, Direksi, dan Divisi SDM, antara lain dari BPD Papua, BPD Maluku Malut, BPD Kaltim Tara, BPD Sulut Go, BPD Sulteng, BPD Sulselbar, BPD Sumselbabel, BPD Nagari, BPD Jateng, Bank BJB, Bank BJB Syariah, Bank Index Selindo, Bank Artha Graha, BPR Universal, BPRS Mustindo dan Bank Mandiri Taspen.
PT Synergi Partner Prima, adalah Perusahaan yang didirikan pada tahun 17 tahun silam, bergerak dalam bidang, Pendidikan dan Pelatihan Perbankan dan Keuangan, Event Organizer, Konsultan Jasa Keuangan dan Perbankan. Adapun value dari perusahaan adalah klik, komitmen, loyalitas, integritas, konsisten untuk Melayani dan Mendampingi Dengan Sepenuh Hati.
(akr)