KKP Optimis Nilai Ekspor Udang Naik 250 Persen dalam 5 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menargetkan dalam lima tahun ke depan nilai ekspor udang bisa naik 250%. Hal itu diungkapkannya di sela-sela kunjungan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis(9/1) lalu, saat melakukan panen parsial udang vaname di tambak milik PT Enviro Aquafarm Sukses.
"Saya yakin kita bisa. PR-nya adalah bagaimana kita mampu merebut market share ekspor yang ada," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (10/1/2020).
Edhy mengapresiasi capaian hasil panen dengan produktivitas tinggi di Mempawah. Ia juga menegaskan komoditas udang masih menjadi prioritas sebagai komoditas andalan ekspor.
"Saya kira panen kali ini membuktikan bahwa melalui sentuhan teknologi produktvitas bisa digenjot dan terukur. Ini saya rasa akan mulai kita replikasi di daerah lain melalui pendekatan berbasis kluster dengan pengelolaan yang lebih integratif dan ramah lingkungan," ujarnya.
Tambak dengan teknologi intensif, kata dia, mampu menghasilkan produktivitas rata-rata mencapai 25 ton/hektare (ha) dengan padat tebar hingga 150 ekor/m2.
Teknisi PT Enviro Aquafarm Sukses, Drajat menyampaikan bahwa panen parsial bisa meningkatkan volume produksi yang dihasilkan hingga dua kali lipat dibandingkan panen secara langsung.
Sementara itu, Kepala BBPBAP Jepara, Sugeng Raharjo saat dimintai keterangannya mengatakan pihaknya siap untuk melakukan transfer teknologi kepada para pembudidaya udang yang ada.
"Sebagai UPT yang ditunjuk untuk melakukan perekayasaan di bidang perudangan, pihak kami akan berperan aktif dalam memfasilitasi inovasi teknologi maupun kebutuhan benur melalui broodstock center yang ada," tutur Sugeng.
"Saya yakin kita bisa. PR-nya adalah bagaimana kita mampu merebut market share ekspor yang ada," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (10/1/2020).
Edhy mengapresiasi capaian hasil panen dengan produktivitas tinggi di Mempawah. Ia juga menegaskan komoditas udang masih menjadi prioritas sebagai komoditas andalan ekspor.
"Saya kira panen kali ini membuktikan bahwa melalui sentuhan teknologi produktvitas bisa digenjot dan terukur. Ini saya rasa akan mulai kita replikasi di daerah lain melalui pendekatan berbasis kluster dengan pengelolaan yang lebih integratif dan ramah lingkungan," ujarnya.
Tambak dengan teknologi intensif, kata dia, mampu menghasilkan produktivitas rata-rata mencapai 25 ton/hektare (ha) dengan padat tebar hingga 150 ekor/m2.
Teknisi PT Enviro Aquafarm Sukses, Drajat menyampaikan bahwa panen parsial bisa meningkatkan volume produksi yang dihasilkan hingga dua kali lipat dibandingkan panen secara langsung.
Sementara itu, Kepala BBPBAP Jepara, Sugeng Raharjo saat dimintai keterangannya mengatakan pihaknya siap untuk melakukan transfer teknologi kepada para pembudidaya udang yang ada.
"Sebagai UPT yang ditunjuk untuk melakukan perekayasaan di bidang perudangan, pihak kami akan berperan aktif dalam memfasilitasi inovasi teknologi maupun kebutuhan benur melalui broodstock center yang ada," tutur Sugeng.
(fjo)