Bonus Demografi Tantangan Menuju Indonesia Emas, Mendag: Kuncinya SDM Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pemerintah telah mencanangkan grand desain pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Melalui rancangan itu, diyakini dapat mempercepat pembangunan SDM di berbagai sektor, khususnya di sektor ekonomi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyebut, dengan penguatan SDM tersebut diharapkan mampu membentuk struktur ekonomi dalam negeri yang kokoh yang didasari atas keunggulan kompetitif SDM di semua wilayah di Indonesia.
"Melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekan terbangunannya struktur perekonomian yang kokoh, berlandaskan keunggulan kompetitif di lingkungan di berbagai wilayah Indonesia yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," ujar Agus dalam sambutannya saat meresmikan gedung Pusat Pendidikan, Pelatihan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (31/8/2020).
Dia bilang, dalam perjalanan menuju Indonesia emas, Indonesia dihadapkan pada sebuah tantangan berupa bonus demografi. Disebut bonus karena kondisi ini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada syarat utama yang harus diperoleh manfaatnya yakni SDM yang berkualitas. (Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kemnaker Perluas Penerima Manfaat BLK Komunitas )
Karena itu, Indonesia membutuhkan SDM yang unggul, memiliki kreativitas, inovasi, dan kecepatan untuk mampu bersaing secara global sehingga mampu menempati diri dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
"Era globalisasi telah menghilangkan batas batas antar negara khususnya pada bidang perdagangan, untuk dapat tampil inilah dalam kancah perekonomian dunia, Indonesia harus dapat mengelola potensi ekonomi, memajukan kapasitas perdagangan dan industri serta meningkatkan kualitas SDM," kata dia. (Baca juga: Orang Dalam Industri Korea Ungkap Perilaku Para Idol K-pop, dari BTS hingga TWICE )
Oleh karena itu, kata Agus, melalui Pusat Pendidikan, Pelatihan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, akan bekerja keras dalam mendukung prioritas pemerintah untuk menciptakan SDM yang unggul dan kompeten.
"Saat ini paradigma diklat sudah berubah menjadi pengembangan kompetensi. Diklat yang konvensional dituntut untuk lebih efektif dan lebih efisien dengan penggunaan teknologi informasi. Metode belajar harus dapat dimanfaatkan dari berbagai sumber tidak hanya bergantung pada pengajar tetapi harus mampu mencapai cita-cita ASN di tahun 2024," kata dia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyebut, dengan penguatan SDM tersebut diharapkan mampu membentuk struktur ekonomi dalam negeri yang kokoh yang didasari atas keunggulan kompetitif SDM di semua wilayah di Indonesia.
"Melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekan terbangunannya struktur perekonomian yang kokoh, berlandaskan keunggulan kompetitif di lingkungan di berbagai wilayah Indonesia yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," ujar Agus dalam sambutannya saat meresmikan gedung Pusat Pendidikan, Pelatihan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (31/8/2020).
Dia bilang, dalam perjalanan menuju Indonesia emas, Indonesia dihadapkan pada sebuah tantangan berupa bonus demografi. Disebut bonus karena kondisi ini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada syarat utama yang harus diperoleh manfaatnya yakni SDM yang berkualitas. (Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kemnaker Perluas Penerima Manfaat BLK Komunitas )
Karena itu, Indonesia membutuhkan SDM yang unggul, memiliki kreativitas, inovasi, dan kecepatan untuk mampu bersaing secara global sehingga mampu menempati diri dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
"Era globalisasi telah menghilangkan batas batas antar negara khususnya pada bidang perdagangan, untuk dapat tampil inilah dalam kancah perekonomian dunia, Indonesia harus dapat mengelola potensi ekonomi, memajukan kapasitas perdagangan dan industri serta meningkatkan kualitas SDM," kata dia. (Baca juga: Orang Dalam Industri Korea Ungkap Perilaku Para Idol K-pop, dari BTS hingga TWICE )
Oleh karena itu, kata Agus, melalui Pusat Pendidikan, Pelatihan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, akan bekerja keras dalam mendukung prioritas pemerintah untuk menciptakan SDM yang unggul dan kompeten.
"Saat ini paradigma diklat sudah berubah menjadi pengembangan kompetensi. Diklat yang konvensional dituntut untuk lebih efektif dan lebih efisien dengan penggunaan teknologi informasi. Metode belajar harus dapat dimanfaatkan dari berbagai sumber tidak hanya bergantung pada pengajar tetapi harus mampu mencapai cita-cita ASN di tahun 2024," kata dia.
(ind)