Mentan Ajak Masyarakat Kalteng Sentuh Program Pertanian Food Estate

Selasa, 01 September 2020 - 10:11 WIB
loading...
Mentan Ajak Masyarakat...
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen padi menggunakan alat panen padi modern (combine harvester) di lahan rawa yang berlokasi di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, kemarin. Foto/Humas Kementan
A A A
PULANG PISAU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat Kalimantan Tengah mulai menyentuh sektor pertanian secara langsung. Langkah tersebut perlu dilakukan mengingat Kalteng sudah memiliki program food estate sebagai program pertanian masa depan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

"Mengelus pertanian itu sama dengan mengelus surga karena memiliki manfaat bagi kehidupan banyak orang. Kenapa demikian, sebab pertanian itu tidak mengenal krisis. Pertanian tidak mengenal Covid. Makanya harus dikerjakan secara serius," ujar SYL saat menghadiri tanam perdana food estate di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, kemarin. (Baca: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sanksi Terhadap India)

SYL mengatakan, secara garis besar Kalimantan merupakan wilayah strategis yang memiliki potensi lahan luar biasa. Wilayah ini juga diproyeksi pemerintah dalam pengembangan pertanian modern dan terintegrasi.

"Kalau di daerah lain itu sebagai tugas pokok. Maka di Kalimantan adalah tugas prioritas. Kenapa begitu, karena wilayah ini sangat strategis dan punya potensi pertanian yang luar biasa," katanya.

Sebagai informasi, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi lahan pertanian seluas 164.000 hektar yang bisa dikelola ekstensifikasi seluas 79.000 hektare. Sedangkan potensi lahan food estate di Kabupaten Pulang Pisau mencapai 706 hektare yang diprediksi mampu menghasilkan padi impari sebanyak 4 ton per hektare.

Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian dengan total kurang lebih 379 milyar. Bantuan ini diberikan kepada Brigade Alsintan Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun jenis bantuan yang diberikan, diantaranya 98 unit traktor roda 4, 150 unit traktor roda 2 dan 35 unut rice transplanter. Selain Alisantan, Kementan juga menyerahkan bibit padi dan benih jeruk berkualitas.

Dengan bantuan ini, SYL berharap wilayah Kalimantan mampu menyokong roda ekonomi nasional melalui sektor pertanian modern. "Kalau semua dilakukan secara konsisten saya yakin Indonesia mampu mewujudkan lumbung pangan dunia," sebutnya. (Baca juga: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer Masa Depan)

Lebih lanjut SYL menjelaskan korporasi pertanian dengan model food estate di Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu tapi juga bergerak di hilir dan dibangun melibatkan sinergitas pemerintah dengan swasta dan masyarakat.
Menurutnya, roda pembangunan pertanian bisa terus bergerak meski pandemi Covid-19 masih tetap membayangi. Salah satu faktor yang menyebabkan kinerja sektor pertanian tetap bisa tumbuh positif adalah gerakan percepatan tanam sehingga kegiatan produksi terus bisa berjalan.

“Sektor pertanian juga terus menguat karena ditopang program strategis dengan mentransformasi model pengelolaan yang berkorporasi dari semula yang bergerak sendiri,” terang Syahrul.

Syahrul berharap pada akhir bulan September, Ia bersama Presiden dapat berkunjung kembali ke Pulang Pisau untuk memonitor secara langsung optimalisasi lahan.

“Di lokasi ini terdapat secercah harapan Kalimantan Tengah untuk menjadi tempat rujukan pertanian yang dapat membanggakan bangsa Indonesia terutama dari sektor pertanian. Ada mimpi besar bahwa tempat ini bisa memberikan sumbangan besar untuk bangsa dan negara,” ungkapnya. (Baca juga: Ngamuk di Acara Agustusan, 22 Anggota Ormas Dibekuk)

Target Kalsel Surplus 1 Juta Ton

Selain pengembangan pertanian di Kalimantan Tengah, Mentan SYL pun menjadikan Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai lumbung pangan nasional. Pengembangan pertanian di Kalimantan Selatan ditargetkan harus surplus 1 juta ton agar ketahanan pangan aman.

"Kalimantan Selatan saya lihat produksinya cukup bagus. Bahkan over stok. Kalau bisa surplus harus sampai 1 juta ton. Kita targetkan itu, kita cari dan kita usahakan biar bisa tercapai," katanya.

Menurutnya, Kalsel memiliki lahan potensial yang bisa untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Kementan bekerja keras mengoptimalisasi lahan dan penggunaan varietas hibrida untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. (Lihat videonya: Seorang Pemuda Jadi Korban Penembakan di Jakarta Utara)

Melalui program optimasi lahan rawa, lanjutnya, diharapkan terjadi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta peningkatan produktivitas yang akan berkontribusi pada ketersediaan stok pangan nasional. Dengan perbaikan sistem tata kelola air, rehabilitasi irigasi, serta peningkatan kualitas kesuburan lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan.

"Kementan terus berupaya meningkatkan produksi pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian salah satunya dengan optimasi lahan rawa. Dan dengan varietas unggul, satu hektar bisa 5 sampai 7 ton. Kalimantan Selatan potensial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Kita coba melakukan optimalisai di wilayah yang masih memungkinkan dikembangkan di Kalsel ini. Tinggal water managemen harus ditingkatkan, jalan tani, semuanya kita atur untuk penanaman,” pungkasnya. (Sudarsono)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)