Masih Impor Bawang Putih, Mentan: Iklim Indonesia Kurang Cocok

Senin, 27 Januari 2020 - 15:58 WIB
Masih Impor Bawang Putih, Mentan: Iklim Indonesia Kurang Cocok
Masih Impor Bawang Putih, Mentan: Iklim Indonesia Kurang Cocok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membeberkan penyebab Indonesia masih harus mengimpor bawang putih kendati penanaman di dalam negeri sudah digalakkan. Dia beralasan, Indonesia yang merupakan negara tropis kesulitan memproduksi bawang putih yang lebih cocok di daerah subtropis.

"Bawang putih itu yang bagus di subtropis. Daerah tropis daerah panas, sehingga bawang putih agak susah (tidak impor), jadinya kita melakukan impor," ujar Syahrul di Jakarta, Senin (27/1/2020).

Dia merinci, setiap tahunnya nilai impor bawang putih mencapai Rp12 triliun. Untuk mengurangi dampak impor tersebut, Syahrul pun menginstruksikan para importir bawang putih untuk mengekspor bawang merah guna menutupi beban impor bawang putih.

"Ini akan saya bebani, importir kita harus ekspor bawang merah. Nggak boleh dia enak-enak saja impor kita juga punya produk yang bagus," jelasnya kepada Mendag Agus Suparmanto.

Syahrul mengatakan, meski melakukan impor bawang putih, Indonesia harus tetap melakukan ekspor dengan nilai yang jauh lebih besar. "Okelah kalau impor masuk, tapi kita akan ekspor sapi (senilai) Rp60 triliun," tegasnya.

Sebagai informasi, di era Amran Sulaiman, Kementan terus mendorong peningkatan produksi bawang putih lokal guna menekan impor. Kementan kala itu menargetkan swasembada bawang putih dapat terwujud di tahun 2021. Target itu ditegaskan bukan mimpi mengingat di era tahun 1990-an, bawang putih lokal mampu merajai pasar dalam negeri. Beragam jenis varietas bawang putih lokal berhasil ditanam petani di beberapa daerah dataran tinggi di dalam negeri.

Luas tanam bawang putih tahun 2019 diperhitungkan antara 20.000-30.000 hektare (ha) dan ditargetkan bertambah pada 2020 sekitar 20.000 hektare lebih menjadi lebih dari 40.000 hektare. Terakhir, tahun 2021 Kementan akan menggenjot tambahan minimal 30.000 hektare, sehingga di tahun 2021 luas lahan penanaman mencapai 70.000 hingga 80.000 hektare, cukup untuk memenuhi kebutuhan bawang putih nasional.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6655 seconds (0.1#10.140)