Perputaran Bisnis Burung Capai Rp1,7 Triliun, Menteri Teten Ajak Berkoperasi

Senin, 17 Februari 2020 - 05:19 WIB
Perputaran Bisnis Burung Capai Rp1,7 Triliun, Menteri Teten Ajak Berkoperasi
Perputaran Bisnis Burung Capai Rp1,7 Triliun, Menteri Teten Ajak Berkoperasi
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para penggemar burung atau kicau mania untuk berkoperasi, dengan mempertimbangkan perputaran uang dalam bisnis burung berkicau yang mencapai Rp1,7 triliun dalam setahun. Adapun acara Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop sangat mendukung pembentukan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia yang akan mewadahi para penggemar burung kicau di tanah air.

“Saya mendukung pembentukan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia agar bisa menjadi landasan pengembangan bisnis kicau mania di Indonesia,” kata Teten di Jakarta.

Pada kesempatan itu, Ia sekaligus meresmikan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia dan membuka Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop I. Teten Masduki juga menandatangani prasasti yang akan dipasang di Pasar Burung Bogor dan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia. Ratusan penggemar burung berkicau hadir dalam acara kontes burung berkicau tersebut, mereka mengikuti acara kontes burung dari berbagai jenis mulai dari murai batu, anis merah, kacer, cucak hijau, dan lain-lain.

Menurut Teten, kicau mania bukan sekadar hobi melainkan upaya untuk bisa melestarikan burung karena ketika burung itu punya nilai ekonomi maka ia yakin burung-burung tersebut tidak akan punah. “Karena akan diternakkan, dibreeding tinggal bicara dengan Kementerian LHK enggak boleh takut dengan para kicau mania ini. Ada beberapa jenis burung yang punya nilai ekonomi karena sering masuk di dalam kontes dan itu pasti tidak akan punah karena itu akan diternakkan, akan dibudidayakan,” ungkapnya.

Terlebih, Teten mengutip data pada 2019 di Indonesia ada sekitar 1.794 jenis burung yang harus terus dijaga kelestariannya. Bahkan di negara lain, di India misalnya para pecinta burung sudah berhasil menernakkan burung merak biru sehingga bisa diperjual belikan secara internasional.

“Di kita belum, ke depan mestinya Kementerian LHK bisa memberikan kepada koperasi hak untuk menernakkan binatang langka supaya tidak punah, paling tidak para hobiis tidak lagi berburu di hutan tapi hasil ternak,” ungkap Menkop dan UKM.

Kicau mania juga menurut Teten, merupakan suatu peluang usaha dimana Presiden Jokowi pernah menyebutkan ada Rp1,7 triliun dari perdagangan atau uang yang beredar di bisnis burung berkicau mulai dari budidaya, ternak, sangkar, pakan burung, sampai ke obat-obatan. “Jadi ini kegiatan yang sangat besar manfaatnya karena itu sekali lagi kita semarakkan terus dan ini jangan lupa kebanyakan pelaku kicau mania ini sektor informal, jadi ide untuk membuat koperasi kicau Indonesia sangat tepat,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, diperebutkan Piala Menkop I mengingat Teten sendiri merupakan seorang penggemar bahkan peternak burung kicauan berjenis murai. Piala Menkop I diberikan untuk beberapa kategori pemenang kontes burung berkicau.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6118 seconds (0.1#10.140)