5 Bandara Paling Sepi di Indonesia, Dua Peringkat Terakhir Mati Suri
loading...

Pembangunan 27 bandara baru dan rehabilitasi 64 bandara di seluruh Indonesia pada era pemerintahan sebelumnya, menyisakan banyak di antaranya berakhir menjadi bandara kosong atau sepi penumpang. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan 27 bandara baru dan rehabilitasi 64 bandara di seluruh Indonesia yang dilakukan sepanjang era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), menyisakan banyak di antaranya berakhir menjadi bandara kosong atau sepi penumpang. Bangun bandara megah dan mewah dengan anggaran triliunan, namun utilisasinya tidak optimal adalah pembangunan yang tidak efisien.
Pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia pada awal 2020 dianggap menjadi biang kerok yang membuat banyak bandara turun kelas. Selain itu kondisi geopolitik yang memanas mempengaruhi ketersediaan suku cadang hingga diklaim berdampak pada maskapai .
Pelemahan daya beli masyarakat juga ikut menggerus penumpang pesawat terbang yang berdampak pada sepinya bandara. Dalam beberapa kasus, mahalnya harga tiket pesawat sedikit banyak ikut mempengaruhi.
Meski operasional bandara normal, namun puluhan tenant di kawasan bandara terlihat sepi. Salah satu penjaga toko di sana, Danang asal Bali, mengatakan jumlah pengunjung yang berbelanja masih sepi. "Sepertinya belum ada terobosan pihak bandara meningkatkan arus penumpang, kalau fasilitasnya di sini memang lengkap," kata dia, Senin (17/2/2025).
![5 Bandara Paling Sepi di Indonesia, Dua Peringkat Terakhir Mati Suri]()
Dampak sepinya bandara penumpang ini juga terlihat dari papan reklame kosong di kompleks bandara itu. Baik di luar, gerbang utama ataupun di dalam, papan iklan banyak tak terisi. Ini juga mengisyaratkan sektor iklan di kawasan bandara itu makin meredup.
Informasi yang dihimpun, mahalnya sewa reklame dan videotron di sana tak sebanding dengan hasil, sebab memang aktivitasnya tak terlalu ramai. "Mudah-mudahan pihak bandara membuat gebrakan agar sektor bisnis bergairah," lanjutnya.
Terlebih ketika pandemi melanda Indonesia pada 2020, memaksa pengelola Bandara Kertajati melakukann efisiensi. Tidak tanggung-tanggung, untuk listrik penghematan yang bisa dipangkas mencapai hampir mencapai Rp1 miliar.
Awal pandemi pada Maret 2020, sudah tak ada penerbangan komersial di Bandara Kertajati, Majalengka. Di awal 2021, Bandara Kertajati mulai melayani penerbangan kargo untuk bertahan.
Pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia pada awal 2020 dianggap menjadi biang kerok yang membuat banyak bandara turun kelas. Selain itu kondisi geopolitik yang memanas mempengaruhi ketersediaan suku cadang hingga diklaim berdampak pada maskapai .
Pelemahan daya beli masyarakat juga ikut menggerus penumpang pesawat terbang yang berdampak pada sepinya bandara. Dalam beberapa kasus, mahalnya harga tiket pesawat sedikit banyak ikut mempengaruhi.
Berikut 5 Bandara Paling Sepi di Indonesia
1. Bandara Ahmad Yani
Sepinya penerbangan internasional dan wisatawan mancanegara yang masuk, membuat Bandara Ahmad Yani kehilangan status internasional yang dicabut pada bulan Mei 2024 lalu. Bandara Ahmad Yani kini sudah berstatus sebagai bandara domestik yang tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.Meski operasional bandara normal, namun puluhan tenant di kawasan bandara terlihat sepi. Salah satu penjaga toko di sana, Danang asal Bali, mengatakan jumlah pengunjung yang berbelanja masih sepi. "Sepertinya belum ada terobosan pihak bandara meningkatkan arus penumpang, kalau fasilitasnya di sini memang lengkap," kata dia, Senin (17/2/2025).

Dampak sepinya bandara penumpang ini juga terlihat dari papan reklame kosong di kompleks bandara itu. Baik di luar, gerbang utama ataupun di dalam, papan iklan banyak tak terisi. Ini juga mengisyaratkan sektor iklan di kawasan bandara itu makin meredup.
Informasi yang dihimpun, mahalnya sewa reklame dan videotron di sana tak sebanding dengan hasil, sebab memang aktivitasnya tak terlalu ramai. "Mudah-mudahan pihak bandara membuat gebrakan agar sektor bisnis bergairah," lanjutnya.
2. Bandara Kertajati
Salah satu contoh yang sering disebut sebagai Bandara kosong adalah Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Meskipun dibangun dengan kapasitas besar dan fasilitas modern, bandara ini terlihat sangat sepi sejak diresmikan pada tahun 2018.Terlebih ketika pandemi melanda Indonesia pada 2020, memaksa pengelola Bandara Kertajati melakukann efisiensi. Tidak tanggung-tanggung, untuk listrik penghematan yang bisa dipangkas mencapai hampir mencapai Rp1 miliar.
Awal pandemi pada Maret 2020, sudah tak ada penerbangan komersial di Bandara Kertajati, Majalengka. Di awal 2021, Bandara Kertajati mulai melayani penerbangan kargo untuk bertahan.
Lihat Juga :