Penuhi Pasokan IKM Logam, Kemenperin Akselerasi Pembangunan Material Center
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakselerasi pembangunan material center di Tegal, Jawa Tengah, untuk mendukung ketersediaan bahan baku yang kompetitif dan kontinyu bagi para pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Hal ini sebagai upaya untuk memenuhi pasokan produksi bagi IKM logam di sentra setempat.
Guna mewujudkannya, selain menggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal, diperlukan langkah sinergi dengan industri besar dan pemasok Agen Pemegang Merek (APM) serta pelaku IKM komponen automotif. Sebab, sentra IKM logam di Tegal tersebut akan memproduksi berbagai komponen maupun aksesoris mobil dan motor sesuai standar.
"Kami melaksanakan focus group discussion untuk mempertemukan stakeholder terkait tersebut, sehingga bisa menentukan rencana kerja dan rencana pengelolaan material centerdalam menyediakan bahan baku logam dan jasa logistik serta permesinan bagi IKM," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Gati menjelaskan, pembangunan pusat bahan baku di Tegal merupakan salah satu wujud nyata dari perhatian dan keseriusan pemerintah bersama para pemagku kepentingan dalam upaya mendukung penguatan daya saing IKM nasional. "Maka itu, digelarnya FGD juga untuk melakukan evaluasi kinerja material center agar lebih terarah dan sinergis," tuturnya.
Adapun hasil dari pelaksanaan FGD tersebut, antara lain tersusunnya rencana kerja material center tahun 2020-2023 dan mekanisme teknis pengelolaan material center antara PT. Duta Steel Industry dengan Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia.
"Sentra IKM logam sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional, memang perlu diperkuat. Tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku sehingga produktivitas dan daya saing IKM kita terus meningkat," paparnya.
Gati juga menyampaikan, partisipasi pelaku IKM dalam rantai pasok industri automotif nasional menjadi bagian penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Apalagi, GAIKINDO menargetkan pasar mobil di Indonesia pada tahun 2020 ini bisa tumbuh hingga lima persen dari angka penjualan di tahun 2019 lalu yang mencapai 1,03 juta unit kendaraan.
"Sebagai bagian dari rantai pasok, IKM akan terus memberikan dukungan terhadap kemajuan industri automotif nasional melalui kemitraan yang telah terjalin antara IKM dengan industri besar maupun melalui produksi komponen aftermarket," imbuhnya.
Dirjen IKMA optimistis, upaya tersebut merupakan peluang baik bagi material center sebagai entitas bisnis untuk dapat memberikan pelayanannya, terutama dalam menyediakan bahan baku logam bagi IKM. Kemenperin mencatat, hingga saat ini, sentra produksi IKM logam di Indonesia sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan jumlah pelaku IKM komponen automotif sebanyak 500 unit usaha dan menyerap tenaga kerja hingga 25.000 orang.
"Kami meyakini, peningkatan unit penjualan kendaraan roda empat dan sepeda motor, menjadi pendorong bagi penguatan IKM komponen automotif dalam negeri," ujar Gati.
Guna mewujudkannya, selain menggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal, diperlukan langkah sinergi dengan industri besar dan pemasok Agen Pemegang Merek (APM) serta pelaku IKM komponen automotif. Sebab, sentra IKM logam di Tegal tersebut akan memproduksi berbagai komponen maupun aksesoris mobil dan motor sesuai standar.
"Kami melaksanakan focus group discussion untuk mempertemukan stakeholder terkait tersebut, sehingga bisa menentukan rencana kerja dan rencana pengelolaan material centerdalam menyediakan bahan baku logam dan jasa logistik serta permesinan bagi IKM," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Gati menjelaskan, pembangunan pusat bahan baku di Tegal merupakan salah satu wujud nyata dari perhatian dan keseriusan pemerintah bersama para pemagku kepentingan dalam upaya mendukung penguatan daya saing IKM nasional. "Maka itu, digelarnya FGD juga untuk melakukan evaluasi kinerja material center agar lebih terarah dan sinergis," tuturnya.
Adapun hasil dari pelaksanaan FGD tersebut, antara lain tersusunnya rencana kerja material center tahun 2020-2023 dan mekanisme teknis pengelolaan material center antara PT. Duta Steel Industry dengan Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia.
"Sentra IKM logam sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional, memang perlu diperkuat. Tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku sehingga produktivitas dan daya saing IKM kita terus meningkat," paparnya.
Gati juga menyampaikan, partisipasi pelaku IKM dalam rantai pasok industri automotif nasional menjadi bagian penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Apalagi, GAIKINDO menargetkan pasar mobil di Indonesia pada tahun 2020 ini bisa tumbuh hingga lima persen dari angka penjualan di tahun 2019 lalu yang mencapai 1,03 juta unit kendaraan.
"Sebagai bagian dari rantai pasok, IKM akan terus memberikan dukungan terhadap kemajuan industri automotif nasional melalui kemitraan yang telah terjalin antara IKM dengan industri besar maupun melalui produksi komponen aftermarket," imbuhnya.
Dirjen IKMA optimistis, upaya tersebut merupakan peluang baik bagi material center sebagai entitas bisnis untuk dapat memberikan pelayanannya, terutama dalam menyediakan bahan baku logam bagi IKM. Kemenperin mencatat, hingga saat ini, sentra produksi IKM logam di Indonesia sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan jumlah pelaku IKM komponen automotif sebanyak 500 unit usaha dan menyerap tenaga kerja hingga 25.000 orang.
"Kami meyakini, peningkatan unit penjualan kendaraan roda empat dan sepeda motor, menjadi pendorong bagi penguatan IKM komponen automotif dalam negeri," ujar Gati.
(fjo)