DPR Nilai Sawit Merupakan Komoditas Strategis

Jum'at, 04 September 2020 - 11:15 WIB
loading...
DPR Nilai Sawit Merupakan Komoditas Strategis
Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komoditas kelapa sawit memiliki nilai yang strategis bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, dari tanaman ini menjadi sumber devisa negara dan penopang ekonomi nasional.

“Bangsa Indonesia wajib bersyukur karena memperoleh anugerah yang luar biasa dari Tuhan berupa tumbuh suburnya kelapa sawit yang menjadi sumber devisa negara dan menjadi penopang ekonomi nasional,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin di Jakarta kemarin.

Nilai ekspor produk minyak sawit termasuk oleokimia dan biodiesel pada 2019 mencapai sekitar USD20 miliar. Tingginya ekspor minyak sawit dan produk turunannya ini, kata Hasan Aminuddin, menjadikan neraca perdagangan Indonesia bisa lebih baik. (Baca: Diancam Barcelona, Messi Pilih Selesaikan Kontrak)

Menurut Hasan, perkebunan kelapa sawit yang umumnya dibangun di daerah terpencil dan minim sarana-prasarana ekonomi, telah mampu mendorong berkembangnya satu wilayah menjadi sentra ekonomi.

“Daerah di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat, telah berkembang pesat ekonominya karena kelapa sawit,” kata anggota DPR dari Fraksi Nasdem ini.

Hal itu, kata Hasan, sejalan dengan kebijakan nasional untuk memfokuskan pembangunan di daerah pinggiran. Memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan.

Ke depan, peran kelapa sawit diharapkan akan semakin penting. Terutama karena terkait dengan permintaan yang semakin meningkat untuk dukungan penyediaan pangan dan energi secara berkelanjutan. (Baca juga: Mulai Hari Ini Seluruh ASN DKI Hanya Bekerja 5,5 Jam Perhari)

Oleh karena itu, Hasan meminta semua pihak untuk berhati-hati dalam melontarkan pernyataan terkait kelapa sawit. Sebab jika tidak pas, justru akan menjadi bumerang bagi perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan kritik terhadap sektor kelapa sawit yang meminta agar pengelolaan perkebunan sawit di Indonesia juga mempertimbangkan aspek kelestarian hutan dan lingkungan. “Boleh saja ada kebun sawit, tetapi harus di tempat yang tidak merusak hutan,” kata Megawati dalam pidatonya di acara pengumuman calon kepala daerah PDIP, Jumat (28/8).

Senada dengan Hasan Aminuddin, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah menyebutkan, komoditas sawit sudah menjadi industri strategis karena sumbangannya yang luar biasa besar, baik dalam hal pembukaan peluang kerja maupun sumbangan devisa bagi negara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)