Jangan Cuma Bantuan, Pemerintah Diminta Ciptakan Pasar bagi UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani menilai bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya fokus pada sisi suplai. Sementara, sisi permintaan sama sekali tidak diciptakan oleh pemerintah.
(Baca Juga: Gimana Mau Bangkit? Anggaran Belanja UMKM Rp307 Triliun Baru Terserap 20%)
"Contohnya saja program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Yang penting kasih saja KUR, sementara UMKM tidak tahu demand-nya siapa," katanya dalam diskusi yang digelar secara virtual, Selasa (8/9/2020).
Untuk itu, ia meminta pemerintah sebaiknya fokus memperbaiki sisi permintaan. Caranya, membantu pelaku UMKM mencari pasar dan mendorong mereka ikut ke rantai pasok global. Selain itu, Aviliani juga mendorong pemerintah agar menjadi jembatan penghubung antara kebutuhan perusahaan besar dengan produksi dari UMKM. "Mereka (perusahaan besar) butuh apa, baru cari UMKM-nya," jelasnya.
Kerja sama antara perusahaan besar ini menurutnya sangat penting. Sebab, hal itu bisa membuat UMKM naik kelas. "Jika UMKM naik dan menjaga mutu mereka untuk bisa diterima di rantai pasok global," terangnya.
(Baca Juga: Duh! Mulai Banyak UMKM Jatuh Miskin Nggak Bisa Bayar Utang Bank)
Ia menambahkan, pemerintah juga harus mulai memprioritaskan produk UMKM lokal. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, misalnya, memberikan standarisasi pembelian barang-barang dari usaha dalam negeri. "Kalau pemerintah gunakan produksi lokal, pasti yang lain banyak mengikuti," tandasnya.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(Baca Juga: Gimana Mau Bangkit? Anggaran Belanja UMKM Rp307 Triliun Baru Terserap 20%)
"Contohnya saja program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Yang penting kasih saja KUR, sementara UMKM tidak tahu demand-nya siapa," katanya dalam diskusi yang digelar secara virtual, Selasa (8/9/2020).
Untuk itu, ia meminta pemerintah sebaiknya fokus memperbaiki sisi permintaan. Caranya, membantu pelaku UMKM mencari pasar dan mendorong mereka ikut ke rantai pasok global. Selain itu, Aviliani juga mendorong pemerintah agar menjadi jembatan penghubung antara kebutuhan perusahaan besar dengan produksi dari UMKM. "Mereka (perusahaan besar) butuh apa, baru cari UMKM-nya," jelasnya.
Kerja sama antara perusahaan besar ini menurutnya sangat penting. Sebab, hal itu bisa membuat UMKM naik kelas. "Jika UMKM naik dan menjaga mutu mereka untuk bisa diterima di rantai pasok global," terangnya.
(Baca Juga: Duh! Mulai Banyak UMKM Jatuh Miskin Nggak Bisa Bayar Utang Bank)
Ia menambahkan, pemerintah juga harus mulai memprioritaskan produk UMKM lokal. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, misalnya, memberikan standarisasi pembelian barang-barang dari usaha dalam negeri. "Kalau pemerintah gunakan produksi lokal, pasti yang lain banyak mengikuti," tandasnya.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(fai)