Harga Minyak Dunia Ambruk Saat Gelombang Kasus Baru Covid-19 Terus Bermunculan
loading...
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah terperosok semakin dalam pada perdagangan, Rabu (9/9/2020) setelah penurunan besar pada sesi sebelumnya dimana Brent ambruk di bawah USD40 per barel. Hal ini menjadi pertama kalinya sejak Juni, ketika kasus baru Covid-19 yang terus bermunculan menahan pemulihan beberapa negara.
(Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Bergelombang Pasca Libur Buruh )
Krisis kesehatan global terbesar dalam satu abad terus berkobar tanpa henti dengan peningkatan kasus Covid-19 di India, Inggris Raya, Spanyol dan beberapa negara bagian Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan tingkat infeksi tidak terkendali selama berbulan-bulan. Wabah Corona mengancam harapan akan pemulihan ekonomi global yang dapat memengaruhi permintaan bahan bakar dari gas penerbangan hingga diesel.
Tercatat harga minyak mentah berjangka Brent turun 16 sen atau 0,4% pada level USD39,62 per barel setelah anjlok lebih dari 5% pada sesi perdagangan, Selasa kemarin. Selanjutnya harga minyak mentah berjangka AS juga melemah sebesar 24 sen yang setara dengan 0,7% menjadi USD36,52 per barel usai jatuh hampir 8% di sesi sebelumnya.
(Baca Juga: Adem, Harga Emas Kembali Naik Meski cuma Rp2.000 Per Gram )
Sementara itu rekor pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau yang dikenal sebagai OPEC + telah membantu mendukung harga. Tetapi dengan angka ekonomi yang dilaporkan terus curam hampir setiap hari, membuat prospek permintaan minyak mengkhawatirkan.
Di sisi lain pabrik China untuk bulan ketujuh berturut-turut masih tertekan hingga Agustus. Namun meski pada laju tahunan paling lambat sejak Maret, industri di ekonomi terbesar kedua di dunia menunjukkan pemulihan dari penurunan yang disebabkan oleh virus corona.
(Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Bergelombang Pasca Libur Buruh )
Krisis kesehatan global terbesar dalam satu abad terus berkobar tanpa henti dengan peningkatan kasus Covid-19 di India, Inggris Raya, Spanyol dan beberapa negara bagian Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan tingkat infeksi tidak terkendali selama berbulan-bulan. Wabah Corona mengancam harapan akan pemulihan ekonomi global yang dapat memengaruhi permintaan bahan bakar dari gas penerbangan hingga diesel.
Tercatat harga minyak mentah berjangka Brent turun 16 sen atau 0,4% pada level USD39,62 per barel setelah anjlok lebih dari 5% pada sesi perdagangan, Selasa kemarin. Selanjutnya harga minyak mentah berjangka AS juga melemah sebesar 24 sen yang setara dengan 0,7% menjadi USD36,52 per barel usai jatuh hampir 8% di sesi sebelumnya.
(Baca Juga: Adem, Harga Emas Kembali Naik Meski cuma Rp2.000 Per Gram )
Sementara itu rekor pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau yang dikenal sebagai OPEC + telah membantu mendukung harga. Tetapi dengan angka ekonomi yang dilaporkan terus curam hampir setiap hari, membuat prospek permintaan minyak mengkhawatirkan.
Di sisi lain pabrik China untuk bulan ketujuh berturut-turut masih tertekan hingga Agustus. Namun meski pada laju tahunan paling lambat sejak Maret, industri di ekonomi terbesar kedua di dunia menunjukkan pemulihan dari penurunan yang disebabkan oleh virus corona.
(akr)