PLN Catat Laba Bersih Rp273 Miliar pada Semester I
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat laba bersih sebesar Rp273,059 miliar pada semester I-2020. Angka tersebut menurun 97% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp7,35 triliun.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, meski mencatat laba bersih negatif, pihaknya akan terus mengejar capaian positif pada kuartal ke-II tahun ini.
"Kami akan terus mendongkrak pendapatan dengan cara menaikkan penjualan listrik bagi pelanggan besar,"ujar Zulkifli dalam rapat dengar pendapat bersama (RDP) Komisi VI DPR , Rabu (9/9/2020).
Dalam mengoptimalkan kinerja perseroan, manajemen PLN akan melakukan sejumlah langkah strategis. Di antaranya, meningkatkan pelayanan tenaga listrik bagi pengguna PLN. Cara ini dilakukan melalui, promosi pemasaran, menjaga kecukupan pasokan listrik, dan memberikan tarif kompetitif untuk pelanggan listrik. Langkah itu diharapkan akan mampu mendorong konsumsi listrik sekaligus mendorong roda perekonomian nasional. ( Baca juga:Ingin Gaji Buruh Naik, Pengusaha Sebut Kuncinya seperti Tahun 1994/1995 )
Mengupayakan efisiensi dengan cara mengoptimalkan bauran energi, melalui produksi listrik dari pembangkit non-BBM. Bahkan, menurunkan biaya energi primer dengan mengoperasikan pembangkit energi baru terbarukan, seperti biofuel dan solar cell, khususnya di daerah terpencil serta terisolasi.
Langkah lain adalah pemberlakuan domestic market obligation (DMO) batubara dan gas, dalam rangka menjamin kepastian biaya dan suplai energi primer. "Kami juga akan melaksanakan program efisiensi pemeliharaan, dan optimasi dari persediaan yang ada," ujarnya.
Dalam RDP, Zulkifli juga mengutarakan terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp5 triliun yang diperoleh PLN. Dia bilang, dana itu akan digunakan perseroan untuk membiayai infrastruktur ketenagalistrikan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Zulkifli mengatakan, PMN sebesar Rp5 triliun sangat membantu pihaknya dalam melakukan distributed energy resources (DER) yang ditargetkan dilakukan pada tahun-tahun berikut. Bahkan, anggaran itu akan digunakan dalam beberapa program terkait dengan infrastruktur kelistrikan yang tengah digodok pihaknya. ( Baca juga:Tiga Hal Ini Jadi Penyebab Calon Tunggal Hadir di Pilkada )
Dia pun merinci PMN yang nantinya dialokasikan bagi sejumlah program seperti dana distribusi sebesar Rp2 triliun, dana transmisi senilai Rp2 triliun, serta listrik desa yang mencapai Rp1 triliun. "Distribusi Rp2 triliun, transmisi Rp 2 triliun, dan listrik desa Rp 1 triliun sehingga totalnya Rp5 triliun,” katanya.
Zulkifli menyebut, distribusi kelistrikan akan dilaksanakan di Sumatera, Kalimantan, dan sejumlah wilayah di Indonesia timur. Sedangkan program transmisi kelistrikan dilakukan di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, dan sejumlah wilayah di Indonesia timur. Sementara program listrik desa difokuskan pada sejumlah daerah di Indonesia timur.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, meski mencatat laba bersih negatif, pihaknya akan terus mengejar capaian positif pada kuartal ke-II tahun ini.
"Kami akan terus mendongkrak pendapatan dengan cara menaikkan penjualan listrik bagi pelanggan besar,"ujar Zulkifli dalam rapat dengar pendapat bersama (RDP) Komisi VI DPR , Rabu (9/9/2020).
Dalam mengoptimalkan kinerja perseroan, manajemen PLN akan melakukan sejumlah langkah strategis. Di antaranya, meningkatkan pelayanan tenaga listrik bagi pengguna PLN. Cara ini dilakukan melalui, promosi pemasaran, menjaga kecukupan pasokan listrik, dan memberikan tarif kompetitif untuk pelanggan listrik. Langkah itu diharapkan akan mampu mendorong konsumsi listrik sekaligus mendorong roda perekonomian nasional. ( Baca juga:Ingin Gaji Buruh Naik, Pengusaha Sebut Kuncinya seperti Tahun 1994/1995 )
Mengupayakan efisiensi dengan cara mengoptimalkan bauran energi, melalui produksi listrik dari pembangkit non-BBM. Bahkan, menurunkan biaya energi primer dengan mengoperasikan pembangkit energi baru terbarukan, seperti biofuel dan solar cell, khususnya di daerah terpencil serta terisolasi.
Langkah lain adalah pemberlakuan domestic market obligation (DMO) batubara dan gas, dalam rangka menjamin kepastian biaya dan suplai energi primer. "Kami juga akan melaksanakan program efisiensi pemeliharaan, dan optimasi dari persediaan yang ada," ujarnya.
Dalam RDP, Zulkifli juga mengutarakan terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp5 triliun yang diperoleh PLN. Dia bilang, dana itu akan digunakan perseroan untuk membiayai infrastruktur ketenagalistrikan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Zulkifli mengatakan, PMN sebesar Rp5 triliun sangat membantu pihaknya dalam melakukan distributed energy resources (DER) yang ditargetkan dilakukan pada tahun-tahun berikut. Bahkan, anggaran itu akan digunakan dalam beberapa program terkait dengan infrastruktur kelistrikan yang tengah digodok pihaknya. ( Baca juga:Tiga Hal Ini Jadi Penyebab Calon Tunggal Hadir di Pilkada )
Dia pun merinci PMN yang nantinya dialokasikan bagi sejumlah program seperti dana distribusi sebesar Rp2 triliun, dana transmisi senilai Rp2 triliun, serta listrik desa yang mencapai Rp1 triliun. "Distribusi Rp2 triliun, transmisi Rp 2 triliun, dan listrik desa Rp 1 triliun sehingga totalnya Rp5 triliun,” katanya.
Zulkifli menyebut, distribusi kelistrikan akan dilaksanakan di Sumatera, Kalimantan, dan sejumlah wilayah di Indonesia timur. Sedangkan program transmisi kelistrikan dilakukan di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, dan sejumlah wilayah di Indonesia timur. Sementara program listrik desa difokuskan pada sejumlah daerah di Indonesia timur.
(uka)