Jadi Tren Baru dan Pasarnya Luas, Sport Tourism Primadona Baru Pariwisata Pascapandemi

Jum'at, 11 September 2020 - 17:26 WIB
loading...
Jadi Tren Baru dan Pasarnya Luas, Sport Tourism Primadona Baru Pariwisata Pascapandemi
Ilustrasi sport tourism. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa olahraga juga bisa menjadi salah satu pendongkrak perekonomian nasional. Sejalan itu, wisata olahraga atau sport tourism telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat luas dan sangat besar yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat.

Merespon hal tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen menggarap sport tourism sebagai salah satu segmentasi yang akan difokuskan untuk dikembangkan dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, potensi wisata olahraga di Indonesia sangat besar sehingga diyakini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. (Baca juga: Sudah Terapkan Protokol Kesehatan, Bali Masih Pikir-pikir Undang Wisman )

"Ajang olahraga internasional bisa menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Seperti Asian Games, Tour de Banyuwangi Ijen, Ironman Bintan, Jogja International Heritage Walk, Borobudur Marathon dan banyak lainnya," kata Wishnutama dalam keterangannya, Kamis (10/9/2020).

Salah satu ajang olahraga internasional yang akan dibidik pemerintah adalah penyelenggaraan MotoGP 2021 yang akan berlangsung di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Situs resmi MotoGP belum lama ini telah memasukkan daftar bahwa GP Indonesia akan digelar pada seri ke-15 setelah seri Malaysia dan Thailand.

Untuk itu Wishnutama mengajak masyarakat juga industri untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Terutama dalam menjalankan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Security) yang akan menjadi kebutuhan wisatawan dalam era adaptasi kebiasaan baru.

Belum lama ini Kemenparekraf juga menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan potensi wisata olahraga dan menciptakan sport event agar dapat menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke destinasi wisata di Indonesia. "Situasi pandemi ini harus dihadapi dengan strategi yang komprehensif, terarah, dan kolaboratif," ujarnya. (Baca juga: Menjelajah Nusantara melalui Sport Tourism )

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam sambutannya dalam peringatan Hari Olahraga Nasional, Rabu (9/9) malam mengatakan, akibat pandemi Covid-19 berbagai kompetisi olahraga nasional dan internasional harus ditiadakan dan dijadwalkan ulang penyelenggaraannya.

"Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi dunia olahraga kita, tetapi kondisi ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart, untuk merancang ulang ekosistem olahraga kita secara besar-besaran," kata Jokowi.

Sport tourism dikatakannya telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat luas, terlebih Indonesia mempunyai banyak tempat indah untuk pengembangan sport tourism, mulai dari gunung, laut, dan danau yang selain alamnya indah, juga kaya akan seni dan budaya dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara olahraga seperti terbang layang, menyelam, bersepeda, atletik, dan olahraga rekreatif lainnya

"Peluang pengembangan sport tourism semakin besar pascapandemi nanti, masyarakat akan lebih memilih berolahraga di tempat terbuka, di alam bebas, peluang ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang alamnya indah," kata Presiden.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)