Serapan Anggaran Program Padat Karya Tunai Ditjen KA Lebih dari 50%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyerap anggaran sebesar Rp1,8 miliar pada alokasi program padat karya tunai .
Untuk Program padat Karya yang ada di Wilayah Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa Barat melibatkan masyarakat di 21 desa yang tersebar dari wilayah Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar. ( Baca juga:PSBB Jilid II Tak Begitu Menakutkan, Indeks Perkasa Lagi dan Diprediksi Tembus 6.000 )
“Program kali ini tercatat pekerja dari Kota Tasikmalaya 57 orang, dari Kabupaten Ciamis 59 orang, dan dari Kota Banjar 21 orang. Masyarakat ketiga wilayah itu direkrut untuk mengerjakan kegiatan yang masuk dalam kriteria padat karya untuk mendapatkan penghasilan," ungkap Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa dan Bagian Barat Erni Basri, saat mendampingi Wakil Ketua Komisi V DPR RI Hj Nurhayati saat kunjungan peninjauan lokasi normalisasi jalur rel di Kota Banjar, di Stasiun Banjar (13/09/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa anggaran untuk padat karya dialokasikan sebesar Rp2,4 miliar. Hingga saat ini sudah terserap atau direalisasikan sebesar Rp1,8 miliar. ( Baca juga:Rusia Kecam Keputusan AS Bentuk Aliansi Melawan Negara Ketiga )
Sementara itu Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Wibowo mengatakan, pekerjaan padat karya ini merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat di sekitar lokasi proyek agar bisa berkontribusi dalam pembangunan perkerataapian.
"Sebetulnya program dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub ini kurang lebih ada Rp50 miliar yang dialokasikan pada tahun ini. Sekarang kurang lebih Rp28 miliar yang sudah direalisasikan. Sudah lebih dari 50%. Kemudian konsep padat karya yang ada di Kemenhub ini konsepnya agak berbeda. Jadi padat karya ini melekat di pekerjaan-pekerjaan konstruksi seperti perbaikan rel kereta api di jalur ini," tegas Heru.
Untuk Program padat Karya yang ada di Wilayah Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa Barat melibatkan masyarakat di 21 desa yang tersebar dari wilayah Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar. ( Baca juga:PSBB Jilid II Tak Begitu Menakutkan, Indeks Perkasa Lagi dan Diprediksi Tembus 6.000 )
“Program kali ini tercatat pekerja dari Kota Tasikmalaya 57 orang, dari Kabupaten Ciamis 59 orang, dan dari Kota Banjar 21 orang. Masyarakat ketiga wilayah itu direkrut untuk mengerjakan kegiatan yang masuk dalam kriteria padat karya untuk mendapatkan penghasilan," ungkap Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa dan Bagian Barat Erni Basri, saat mendampingi Wakil Ketua Komisi V DPR RI Hj Nurhayati saat kunjungan peninjauan lokasi normalisasi jalur rel di Kota Banjar, di Stasiun Banjar (13/09/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa anggaran untuk padat karya dialokasikan sebesar Rp2,4 miliar. Hingga saat ini sudah terserap atau direalisasikan sebesar Rp1,8 miliar. ( Baca juga:Rusia Kecam Keputusan AS Bentuk Aliansi Melawan Negara Ketiga )
Sementara itu Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Wibowo mengatakan, pekerjaan padat karya ini merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat di sekitar lokasi proyek agar bisa berkontribusi dalam pembangunan perkerataapian.
"Sebetulnya program dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub ini kurang lebih ada Rp50 miliar yang dialokasikan pada tahun ini. Sekarang kurang lebih Rp28 miliar yang sudah direalisasikan. Sudah lebih dari 50%. Kemudian konsep padat karya yang ada di Kemenhub ini konsepnya agak berbeda. Jadi padat karya ini melekat di pekerjaan-pekerjaan konstruksi seperti perbaikan rel kereta api di jalur ini," tegas Heru.
(uka)