Ajak Santri Pakai Masker, Bank Panin Dubai Syariah dan GPM Kolabs
loading...
A
A
A
“Melalui program edukasi memakai masker di pesantren, GPM bersama Bank Panin Dubai Syariah Tbk turut melindungi kamu dan aku dan melindungi Indonesia,” lanjut Shandra.
Sejak awal Covid-19 mewabah di Indonesia, LazisNU telah menyadari pentingnya pemakaian masker sebagai upaya untuk pencegah wabah Covid-19. Hal tersebut dibuktikan, sejak Maret 2020 LazisNU telah membagikan masker melalui Gerakan Sejuta Masker kepada pengemudi ojek daring, sopir angkot, pejalan kaki, dan kelompok masyarakat lainnya.
Oleh karena itu, LazisNU menyambut baik kegiatan sosialisasi dan edukasi GPM di pesantren. Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Abdurrouf mengatakan, dengan memakai masker, selain melindungi diri sendiri juga akan melindungi teman, keluarga, dan guru di pesantren.
“Di samping memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, para santriwan dan santriwati di pesantren juga harus menyeimbangkan gizi dan asupan, olahraga, serta istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh tetap terjaga,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua RMI PBNU KH Abdul Gfararrozin menyatakan keprihatinannya atas ancaman virus Covid-19 di pesantren. Tak sedikit Kiai yang meninggal akibat virus ini. Dalam upaya menanggulangi hal tersebut, RMI PBNU secara aktif menggelar pelatihan Satgas Covid-19 untuk pesantren.
Selain itu, kerja sama dengan organisasi seperti GPM akan terus dilakukan untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi pemakaian masker dan mencuci tangan dengan benar serta menjaga jarak.
“Pesantren tidak boleh menyerah karena adanya wabah Covid-19. Para santri, guru dan keluarga pesantren harus terus ikhtiar lahir dan batin melawan virus Covid-19. Diharapkan, nantinya setiap pesantren dapat membentuk satgas masing-masing sehingga seluruh keluarga pesantren senantiasa terhindar dari wabah Covid-19,” kata dia.
Sejak awal Covid-19 mewabah di Indonesia, LazisNU telah menyadari pentingnya pemakaian masker sebagai upaya untuk pencegah wabah Covid-19. Hal tersebut dibuktikan, sejak Maret 2020 LazisNU telah membagikan masker melalui Gerakan Sejuta Masker kepada pengemudi ojek daring, sopir angkot, pejalan kaki, dan kelompok masyarakat lainnya.
Oleh karena itu, LazisNU menyambut baik kegiatan sosialisasi dan edukasi GPM di pesantren. Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Abdurrouf mengatakan, dengan memakai masker, selain melindungi diri sendiri juga akan melindungi teman, keluarga, dan guru di pesantren.
“Di samping memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, para santriwan dan santriwati di pesantren juga harus menyeimbangkan gizi dan asupan, olahraga, serta istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh tetap terjaga,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua RMI PBNU KH Abdul Gfararrozin menyatakan keprihatinannya atas ancaman virus Covid-19 di pesantren. Tak sedikit Kiai yang meninggal akibat virus ini. Dalam upaya menanggulangi hal tersebut, RMI PBNU secara aktif menggelar pelatihan Satgas Covid-19 untuk pesantren.
Selain itu, kerja sama dengan organisasi seperti GPM akan terus dilakukan untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi pemakaian masker dan mencuci tangan dengan benar serta menjaga jarak.
“Pesantren tidak boleh menyerah karena adanya wabah Covid-19. Para santri, guru dan keluarga pesantren harus terus ikhtiar lahir dan batin melawan virus Covid-19. Diharapkan, nantinya setiap pesantren dapat membentuk satgas masing-masing sehingga seluruh keluarga pesantren senantiasa terhindar dari wabah Covid-19,” kata dia.
(akr)