Langkah Erick Membangun Pabrik Paracetamol Tergantung Holding Farmasi

Senin, 21 September 2020 - 13:21 WIB
loading...
Langkah Erick Membangun Pabrik Paracetamol Tergantung Holding Farmasi
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan transformasi bisnis pada industri farmasi . Upaya itu dilakukan dengan membangun pabrik obat paracetamol di Indonesia.

Tentu, Kementerian BUMN tidak bergerak sendiri, namun langkah transformasi itu dilakukan melalui kerja sama dengan perseroan farmasi pelat merah yakni, PT Kimia Farma Tbk (KAEF). ( Baca juga:Berdalih Banyak Pekerjakan Warga, Sampoerna Minta agar Kenaikan Cukai Rokok Moderat )

Merespons keinginan Erick Thohir tersebut, Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian dan analisa. Kajian itu berkaitan dengan dampak positif bagi kinerja BUMN farmasi, serta ketersediaan bahan baku obat (BBO) paracetamol.

"Terkait dengan pembangunan pabrik paracetamol, kami sudah melakukan kajian dan analisa. Itu sudah siap," ujar Ganti Winarno saat dihubungi di Jakarta, Senin (21/9/2020).

Tujuan pembangunan pabrik paracetamol tersebut untuk mengurangi ketergantungan impor BBO, khususnya Paracetamol. Langkah itu, kata Ganti, sejalan dengan program pemerintah pusat dalam mewujudkan kemandirian BBO secara nasional.

Untuk melakukan percepatan pembangunan pabrik, pihak KAEF sudah mengkonsolidasikan dengan sejumlah perseroan yang berada di klaster kesehatan atau farmasi. Perseroan tersebut di antaranya, PT Bio Farma dan PT Indofarma. Meski demikian, Ganti tidak menyebut kapan pembangunan akan mulai direalisasikan.

"Kami konsolidasikan klaster kesehatan, yakni menggabungkan Bio Farma dan fokuskan Kimia Farma dan Indofarma pada kimia," tambah Ganti. ( Baca juga:Pengamat Keamanan Desak Pemerintah Tindak Tegas OPM )

Langkah konsolidasi itu sesuai dengan penetapan Bio Farma sebagai induk holding BUMN farmasi dengan anggota holdingnya Kimia Farma dan Indofarma. Tujuan holding BUMN farmasi ini untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, juga untuk meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi dalam penyediaan produk farmasi untuk mendukung ekosistem farmasi efektif.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan tengah menyusun rencana pembangunan pabrik obat paracetamol di Indonesia. Rencana itu dilakukan dengan menggabungkan industri farmasi negara, yakni Bio Farma dan Kimia Farma.

"Menekankan kebutuhan impor obat-obatan, kita bangun pabrik paracetamol yang selama ini impor," ujar Erick dalam diskusi virtual, Rabu kemarin.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1398 seconds (0.1#10.140)