Erick Thohir Panggil Ahok, DPR: Kalau Bikin Gaduh, Sikat Pak Menteri!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk memanggil Komisariat Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai tepat. Meski begitu, Erick Thohir diminta harus memberikan nasehat kepada komisaris dan direksi BUMN yang dinilai bermasalah.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI Andre Rosiade saat rapat kerja (raker) bersama Kementerian BUMN pada, Selasa (22/9/2020) hari ini. “Menteri BUMN terus berjuang, harapan saya yang bermasalah jangan hanya dipanggil, dengar masukan, tapi juga diberikan nasihat Pak,” ujar Andre.
(Baca Juga: Ahok Berkoar-koar, Ekonom: Caranya Menimbulkan Kesan Intrik )
Andre juga menyarankan, agar Erick Thohir mengambil langkah tegas ketika ada komisaris atau direksi perseroan plat merah yang dinilai bermasalah atau bikin gaduh. Dia juga mengatakan bahwa hal-hal yang dianggap bermasalah juga dapat diluruskan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Bahkan, dia menuding Arya cenderung takut kepada buzzer.
"Pak Wamen III sebagai Jubir Kementerian BUMN agak takut itu untuk meluruskan hal-hal yang bengkok. Karena di Indonesia semua punya saham, bukan satu orang yang punya saham, enggak ada orang kuat di Indonesia. Kalau salah, bikin gaduh, sikat Pak Menteri,” kata dia.
Sebelumnya, Arya Sinulingga membeberkan pertemuan antara Erick Thohir dengan Ahok. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada Kamis 19 September 2020 di gedung Kementerian BUMN.
Arya menyebut, pemanggilan Ahok terkait mengklasifikasi sejumlah komentarnya perihal komisaris lobi-lobi menteri, komisaris titipan, dan sejumlah persoalan Pertamina yang disampaikan Ahok.
"Pak Menteri (Erick Thohir) kan memanggil Pak Ahok, kemarin kan ada video yang viral. Na, jadi Pak Menteri ingin (Ahok) mengklarifikasi dan meminta masukan dari Pak Ahok," ujar Arya kepada wartawan pada Jumat lalu.
(Baca Juga: Terungkap! Super Holding BUMN, Ahok Ingin Jokowi Pimpin Langsung Pertamina )
Dalam pertemuan itu, Ahok menyampaikan sejumlah permasalahan dan kelemahan BUMN sektor migas tersebut. Arya bilang, masukan itu ditampung dan dikaji kembali oleh Erick Thohir.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir pun menyampaikan, sejumlah masukan kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Erick, kata Arya menyebut, seyogyanya Ahok melakukan pengawasan dan memperkuat tim di dalamnya.
Bila ada kesalahan yang dilakukan Direksi, maka tugas Ahok untuk mengevaluasinya. Langkah itu sesuai dengan tugas Ahok sebagai Komisaris Utama yang diamankan Erick Thohir.
"Pak Menteri juga sharing apa saja yang dilihat beliau dari informasi-informasi yang ada, dari sini bisa disatukan nih. Dan memang sebagai Komut Pak Ahok ditugaskan oleh Kementerian BUMN untuk melakukan pengawasan kepada Pertamina.
Itu bagian tugas dari Pak Ahok. Pak Menteri juga meminta sebagai komisaris utama Pak Ahok bisa membangun tim yang kuat di Pertamina," kata Arya.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI Andre Rosiade saat rapat kerja (raker) bersama Kementerian BUMN pada, Selasa (22/9/2020) hari ini. “Menteri BUMN terus berjuang, harapan saya yang bermasalah jangan hanya dipanggil, dengar masukan, tapi juga diberikan nasihat Pak,” ujar Andre.
(Baca Juga: Ahok Berkoar-koar, Ekonom: Caranya Menimbulkan Kesan Intrik )
Andre juga menyarankan, agar Erick Thohir mengambil langkah tegas ketika ada komisaris atau direksi perseroan plat merah yang dinilai bermasalah atau bikin gaduh. Dia juga mengatakan bahwa hal-hal yang dianggap bermasalah juga dapat diluruskan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Bahkan, dia menuding Arya cenderung takut kepada buzzer.
"Pak Wamen III sebagai Jubir Kementerian BUMN agak takut itu untuk meluruskan hal-hal yang bengkok. Karena di Indonesia semua punya saham, bukan satu orang yang punya saham, enggak ada orang kuat di Indonesia. Kalau salah, bikin gaduh, sikat Pak Menteri,” kata dia.
Sebelumnya, Arya Sinulingga membeberkan pertemuan antara Erick Thohir dengan Ahok. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada Kamis 19 September 2020 di gedung Kementerian BUMN.
Arya menyebut, pemanggilan Ahok terkait mengklasifikasi sejumlah komentarnya perihal komisaris lobi-lobi menteri, komisaris titipan, dan sejumlah persoalan Pertamina yang disampaikan Ahok.
"Pak Menteri (Erick Thohir) kan memanggil Pak Ahok, kemarin kan ada video yang viral. Na, jadi Pak Menteri ingin (Ahok) mengklarifikasi dan meminta masukan dari Pak Ahok," ujar Arya kepada wartawan pada Jumat lalu.
(Baca Juga: Terungkap! Super Holding BUMN, Ahok Ingin Jokowi Pimpin Langsung Pertamina )
Dalam pertemuan itu, Ahok menyampaikan sejumlah permasalahan dan kelemahan BUMN sektor migas tersebut. Arya bilang, masukan itu ditampung dan dikaji kembali oleh Erick Thohir.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir pun menyampaikan, sejumlah masukan kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Erick, kata Arya menyebut, seyogyanya Ahok melakukan pengawasan dan memperkuat tim di dalamnya.
Bila ada kesalahan yang dilakukan Direksi, maka tugas Ahok untuk mengevaluasinya. Langkah itu sesuai dengan tugas Ahok sebagai Komisaris Utama yang diamankan Erick Thohir.
"Pak Menteri juga sharing apa saja yang dilihat beliau dari informasi-informasi yang ada, dari sini bisa disatukan nih. Dan memang sebagai Komut Pak Ahok ditugaskan oleh Kementerian BUMN untuk melakukan pengawasan kepada Pertamina.
Itu bagian tugas dari Pak Ahok. Pak Menteri juga meminta sebagai komisaris utama Pak Ahok bisa membangun tim yang kuat di Pertamina," kata Arya.
(akr)