Wuss.., Penanganan Medis Covid-19 Diusulkan Lewat Heli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia mengusulkan dibukanya penerbangan medical atau flying doctor pada situasi Covid-19. Ketua Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia, Imanuddin Yunus mengatakan, flying doctor merupakan tanggung jawab negara atas penyediaan fasilitas kesehatan yang layak kepada masyarakat.
(Baca Juga: Bersinergi dengan RS Medistra, Whitesky Aviation Dukung Penanganan Covid-19 )
“Dengan flying doctor saya kira ini menjawab kebutuhan kesehatan terutama di daerah yang terpencil, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya dalam Webinar Virtual yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (BALITBANGHUB) di jakarta, Rabu (23/9/2020).
Menurut dia, penerbangan untuk kesehatan sudah banyak dilakukan di negara tetangga ASEAN. “Tinggal membenahi secara internal saja. Misalnya kompetensi ataupun standarnya seperti apa. Dan ini butuh koloborasi banyak pihak tidak hanya dari regulator namun pemangku kepentingan lainnya,” pungkasnya.
(Baca Juga: Holding Aviasi dan Pariwisata Jadi Instrumen Pemulihan Ekonomi RI )
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin mengatakan, pihaknya akan menampung, masukan-masukan dari Asosiasi Pilot Helikopter minimal dalam rangka mempersiapkan sertifikasinya. “Kita akan tampung masukannya, karena tentu akan sangat bermanfaat, terutama dalam penanganan Covid-19. Kita akan lihat lagi kondisinya seperti apa, kalau memungkinkan segera,” pungkasnya.
Di dalam negeri sendiri sebenarnya sudah ada penerbangan helikopter yang melayani kebutuhan untuk fasilitas medik melalui Whitesky Aviation yang bekerjasama dengan Medistra dan Rumah Sakit MMC.
(Baca Juga: Bersinergi dengan RS Medistra, Whitesky Aviation Dukung Penanganan Covid-19 )
“Dengan flying doctor saya kira ini menjawab kebutuhan kesehatan terutama di daerah yang terpencil, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya dalam Webinar Virtual yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (BALITBANGHUB) di jakarta, Rabu (23/9/2020).
Menurut dia, penerbangan untuk kesehatan sudah banyak dilakukan di negara tetangga ASEAN. “Tinggal membenahi secara internal saja. Misalnya kompetensi ataupun standarnya seperti apa. Dan ini butuh koloborasi banyak pihak tidak hanya dari regulator namun pemangku kepentingan lainnya,” pungkasnya.
(Baca Juga: Holding Aviasi dan Pariwisata Jadi Instrumen Pemulihan Ekonomi RI )
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin mengatakan, pihaknya akan menampung, masukan-masukan dari Asosiasi Pilot Helikopter minimal dalam rangka mempersiapkan sertifikasinya. “Kita akan tampung masukannya, karena tentu akan sangat bermanfaat, terutama dalam penanganan Covid-19. Kita akan lihat lagi kondisinya seperti apa, kalau memungkinkan segera,” pungkasnya.
Di dalam negeri sendiri sebenarnya sudah ada penerbangan helikopter yang melayani kebutuhan untuk fasilitas medik melalui Whitesky Aviation yang bekerjasama dengan Medistra dan Rumah Sakit MMC.
(akr)