Luhut Minta Jangan Kaku, Bio Farma Harus Percepat Produksi Obat Covid-19

Minggu, 27 September 2020 - 10:34 WIB
loading...
Luhut Minta Jangan Kaku, Bio Farma Harus Percepat Produksi Obat Covid-19
Terkait percepatan produksi obat Covid 19, Menko Luhut meminta untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah meminta agar produsen farmasi nasional mempercepat produksi obat Covid-19 , salah satunya adalah obat Remdesivir . Sebelumnya obat tersebut diyakini oleh Amerika Serikat (AS) mampu menangkal Covid-19, sehingga melalui perusahaan bio farmaasinya; Gilead Sciences Inc, berencana memproduksi massal remdesivir.

(Baca Juga: Dinilai Ampuh Obati COVID-19, AS Hendak Produksi Massal Remdesivir )

“Harus diupayakan untuk segera produksi di dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Minggu (27/9/2020).

Dia meminta agar demi kepentingan nasional, Bio Farma segera mengambil langkah yang cepat dan tepat sehingga bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan. “Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. Kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” bebernya.

(Baca Juga: Erick: Obat Covid-19 Buatan Lokal Sedang Diregistrasi di BPOM )

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan, pihaknya telah memproses izin uji klinis untuk Remdesivir. “Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ujar Penny.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut Bio Farma Honesti mengatakan pihaknya telah mengurus izin untuk memproduksi Remdesivir. “Ada dua cara yang kami lakukan yakni kita mengadakan kerja sama dengan India. Sementara kita akan melakukan uji klinis nanti kerja sama dengan BUMN. Kedua, Disamping izin impor, kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1693 seconds (0.1#10.140)