Menunggu Asa Manis Biji Kopi Bintuni
loading...
A
A
A
BINTUNI - Sebagai wilayah yang kaya akan potensi alam, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat , masih memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Dari kultur masyarakat asli Negeri Sisar Matiti yang gemar bertanam palawija itu tersimpan potensi perkebunan yang luar biasa.
Kabupaten yang memiliki luas 20.841 km2 ini masih memiliki banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat langsung. (Baca Juga: Teten Ajak Petani Kopi Bentuk Koperasi Atasi Kesulitan Penjualan )
Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT dalam audiensinya pada masyarakat akhir pekan ini menyatakan, potensi ini bisa menjadi efek berantai untuk memenuhi visi misi Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, yakni mewujudkan Teluk Bintuni yang maju, produktif, mandiri dan berdaya saing.
“Pada perjalanan dinas yang saya lakukan ke Jakarta dan beberapa daerah bulan kemarin, kami sempat berdiskusi semi-riset dengan beberapa pihak dari beberapa fakultas pertanian untuk melihat potensi kebun kopi di Teluk Bintuni. Ternyata Teluk Bintuni ini bisa punya potensi untuk memiliki varian kopi yang unik. Tapi nanti hal ini akan diriset lebih lanjut,” ujar Petrus.
Menurut Petrus, ada beberapa distrik di Teluk Bintuni yang cocok untuk dikonsentrasikan menjadi sentra dari produksi kopi khas Teluk Bintuni. Ia melihat potensi perkebunan kopi ini sebagai upaya penyelarasan visi misi kabupaten, dengan potensi munculnya industri-industri baru di Teluk Bintuni, nantinya.
“Ke depan ini kan akan ada industri petrokimia dan lainnya di Teluk Bintuni. Nah potensi industri ini saya lihat ke depan akan membuat Teluk Bintuni semakin ramai. Dari ramainya Teluk Bintuni ini, tentunya harus dibarengi dengan munculnya sebuah potensi baru. Saya melihat industri kopi di Teluk Bintuni sebagai salah satu potensi yang harus dimunculkan,” imbuhnya.
Bupati Teluk Bintuni yang kerap disapa Piet ini mengatakan bahwa, potensi industri kopi bisa menjadi geliat ekonomi baru yang diselaraskan dengan perubahan demografi Teluk Bintuni nantinya, setelah industri Petrokimia dan lainnya mulai berdiri.
“Industri kopi di Indonesia, bahkan dunia ini kan dari dulu tidak pernah mati. Bahkan sekarang begitu banyaknya warung kopi yang menjamur kan? Nah Bintuni ini punya potensi lahan yang bisa dimaksimalkan. Jika pandemi ini selesai, kita segera garap itu perkebunan untuk melihat hasilnya,” katanya.
(Baca Juga: Wanginya Ekspor Kopi Indonesia, Surplus USD560 Juta di Awal Tahun )
"Doakan saja pandemi ini segera selesai. Nantinya potensi ini tentu akan menjadi geliat tersendiri. Misalnya dengan adanya perkebunan kopi, nanti coffee shop juga akan bertebaran di kabupaten ini untuk melayani potensi keramaian di Teluk Bintuni akibat munculnya berbagai industri di depan," sambungnya.
Kabupaten yang memiliki luas 20.841 km2 ini masih memiliki banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat langsung. (Baca Juga: Teten Ajak Petani Kopi Bentuk Koperasi Atasi Kesulitan Penjualan )
Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT dalam audiensinya pada masyarakat akhir pekan ini menyatakan, potensi ini bisa menjadi efek berantai untuk memenuhi visi misi Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, yakni mewujudkan Teluk Bintuni yang maju, produktif, mandiri dan berdaya saing.
“Pada perjalanan dinas yang saya lakukan ke Jakarta dan beberapa daerah bulan kemarin, kami sempat berdiskusi semi-riset dengan beberapa pihak dari beberapa fakultas pertanian untuk melihat potensi kebun kopi di Teluk Bintuni. Ternyata Teluk Bintuni ini bisa punya potensi untuk memiliki varian kopi yang unik. Tapi nanti hal ini akan diriset lebih lanjut,” ujar Petrus.
Menurut Petrus, ada beberapa distrik di Teluk Bintuni yang cocok untuk dikonsentrasikan menjadi sentra dari produksi kopi khas Teluk Bintuni. Ia melihat potensi perkebunan kopi ini sebagai upaya penyelarasan visi misi kabupaten, dengan potensi munculnya industri-industri baru di Teluk Bintuni, nantinya.
“Ke depan ini kan akan ada industri petrokimia dan lainnya di Teluk Bintuni. Nah potensi industri ini saya lihat ke depan akan membuat Teluk Bintuni semakin ramai. Dari ramainya Teluk Bintuni ini, tentunya harus dibarengi dengan munculnya sebuah potensi baru. Saya melihat industri kopi di Teluk Bintuni sebagai salah satu potensi yang harus dimunculkan,” imbuhnya.
Bupati Teluk Bintuni yang kerap disapa Piet ini mengatakan bahwa, potensi industri kopi bisa menjadi geliat ekonomi baru yang diselaraskan dengan perubahan demografi Teluk Bintuni nantinya, setelah industri Petrokimia dan lainnya mulai berdiri.
“Industri kopi di Indonesia, bahkan dunia ini kan dari dulu tidak pernah mati. Bahkan sekarang begitu banyaknya warung kopi yang menjamur kan? Nah Bintuni ini punya potensi lahan yang bisa dimaksimalkan. Jika pandemi ini selesai, kita segera garap itu perkebunan untuk melihat hasilnya,” katanya.
(Baca Juga: Wanginya Ekspor Kopi Indonesia, Surplus USD560 Juta di Awal Tahun )
"Doakan saja pandemi ini segera selesai. Nantinya potensi ini tentu akan menjadi geliat tersendiri. Misalnya dengan adanya perkebunan kopi, nanti coffee shop juga akan bertebaran di kabupaten ini untuk melayani potensi keramaian di Teluk Bintuni akibat munculnya berbagai industri di depan," sambungnya.