Mendorong Energi Hijau Melalui Atap

Senin, 28 September 2020 - 09:01 WIB
loading...
Mendorong Energi Hijau...
Salah satu upaya untuk mewujudkan energi bersih dengan mendorong penggunaan Atap sebagai penghasil energi listrik. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Energi hijau terus digaungkan berbagai pihak belakangan ini, seiring menurunnya produksi bahan bakar minyak yang berasal dari fosil. Salah satu upaya untuk mewujudkan energi bersih tersebut dengan mendorong penggunaan Atap sebagai penghasil energi listrik.

Langkah awal yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah dengan menargetkan realisasi pemasangan satu juta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Target itu optimistis tercapai seiring perkembangan harga PLTS global yang makin menunjukkan tren kompetitif. (Baca: Berkata Kotor dan Keji, Dosa yang Sering Diremehkan)

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, Gerakan Nasional Satu Juta Surya Atap (GNSSA) memperkenalkan kepada masyarakat adanya energi bersih dan ramah lingkungan. Keberadaan GNSSA akan menumbuhkan industri barang dan jasa domestik terkait pengadaan PLTS.

"Gerakan ini sangat mendukung pencapaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025," ujarnya dalam keterangan tertulis, kemarin.

Sementara Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Hariyanto menjelaskan, Kementerian ESDM tengah menginventarisasi pemanfaatan atap untuk instalasi PLTS Atap.

"Kami inventarisasi tidak hanya di gedung hunian tapi juga gedung komersial, seperti hotel, rumah sakit, dan gedung perkantoran, bandara, pelabuhan, pergudangan. Hasilnya, sementara ini cukup besar potensi yang bisa diterapkan untuk surya atap," ungkapnya. (Baca juga: Mahasiswa ITS Buat Aplikasi Pemantau Kondisi Manula)

Selain itu, pemerintah tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar gerakan ini segera terealisasi. "Mudah-mudahan kalau itu bisa terlaksana ini bisa memecahkan telur sejuta atap tadi, karena yang kita desain adalah 500.000 hingga 1 juta atap untuk tahun pertama untuk perencanaannya," jelasnya.

Data yang dihimpun Ditjen EBTKE menunjukkan, biaya PLTS dalam kurun waktu 10 tahun (2010 - 2019) mengalami penurunan paling tajam, yakni sekitar 82%. Bahkan, biaya listrik dari PV surya skala utilitas turun 13% tahun-ke-tahun, mencapai sekitar tujuh sen (USD0,068) per kiloWatt-hour (kWh) pada 2019.

"Untuk energi surya ini, kami dari pemerintah berkeyakinan target tersebut bisa direalisasikan karena harganya kompetitif, bisa digunakan sebagai cost recovery di masa pandemi dan padat karya," ungkap Hariyanto.

Dia menambahkan, sosialisasi penggunakan energi hijau akan terus digaungkan untuk lebih memotivasi masyarakat beralih dari energi konvensional. (Baca juga: Susu Colostrum Diyakini Mampu Pulihkan Saraf Kejepit)

Dalam 3 tahun sejak GNSSA diluncurkan, jumlah pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pengguna PLTS Atap meningkat dari 268 pelanggan pada 2017 menjadi lebih dari 2.346 pelanggan pada pertengahan tahun 2020. Adapun total kapasitas PLTS Atap tersebut mencapai 11,5 Mega Watt (MW).

GNSAA dideklarasikan pada 17 September 2017 oleh Kementerian ESDM bersama para pegiat energi surya, gerakan ini telah menjadi salah satu kendaraan pemersatu pembuat kebijakan, pelaku, dan pemangku kepentingan energi surya untuk menciptakan suatu kolaborasi. (Lihat videonya: Dua Kelompok Ormas di Bekasi Selatan terlibat Bentrok)

Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM No. 49/2018 yang menjadi payung hukum pengguna PLTS Atap, kemudian melakukan revisi untuk menurunkan biaya paralel bagi pelanggan industri. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
PLN IP Operasikan 371...
PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
PLN EPI-EML Kolaborasi...
PLN EPI-EML Kolaborasi Pasokan Gas di Sistem Kelistrikan Madura
Mudik Lebaran 2025,...
Mudik Lebaran 2025, Wamen ESDM Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman di Pontianak
Perkuat Pasokan Energi...
Perkuat Pasokan Energi Primer Pembangkit, PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan
PLN IP Targetkan Tambah...
PLN IP Targetkan Tambah Kapasitas Pembangkit EBT 2,4 GWh hingga 2035
PLN EPI Optimistis Jaga...
PLN EPI Optimistis Jaga Ketersediaan Energi Primer di 2025
PLN EPI Perkuat Pasokan...
PLN EPI Perkuat Pasokan Gas Pembangkit Klaster Sulawesi Maluku
Resmikan 37 Proyek Kelistrikan...
Resmikan 37 Proyek Kelistrikan di 18 Provinsi, Prabowo: Terbesar di Dunia
26 Proyek Pembangkit...
26 Proyek Pembangkit Listrik Bakal Diresmikan Prabowo Hari Ini, Berikut Daftarnya
Rekomendasi
Profil Aufaa Luqman,...
Profil Aufaa Luqman, Adik Almas Tsaqibirru Penggugat Jokowi Gara-gara Gagal Beli Mobil Esemka
200+ Mobil Listrik dan...
200+ Mobil Listrik dan Hybrid MG Ludes Terbakar di Filipina, Mitos Baterai EV Meledak Terbantahkan?
Kolaborasi Kelas Dunia:...
Kolaborasi Kelas Dunia: Prof Deby Vinsky Gandeng Swiss Biotech dan REYOU Switzerland
Berita Terkini
Hidupkan Kembali Ladang...
Hidupkan Kembali Ladang Minyak yang Mati 10 Tahun, Libya Raup Pendapatan Rp86,8 T
1 jam yang lalu
Pertemuan Presiden Prabowo...
Pertemuan Presiden Prabowo dan MBZ Sepakati 8 Kerjasama, Apa Saja?
2 jam yang lalu
Catat Tanggalnya! Cum...
Catat Tanggalnya! Cum Date Dividen BBRI 10 April 2025 dan Potensi Keuntungan Rp31,4 Triliun
4 jam yang lalu
Ekspansi Gemilang, BRI...
Ekspansi Gemilang, BRI Antarkan UMKM Aksesoris Fashion Raih Pasar Internasional
4 jam yang lalu
Berkat Pendampingan,...
Berkat Pendampingan, Panen Padi Kelompok Harapan Bersama Capai 38,5 Ton
4 jam yang lalu
Digitalisasi Dorong...
Digitalisasi Dorong Transparansi dan Percepat Layanan Publik
5 jam yang lalu
Infografis
Berapa Kali Sehari Minum...
Berapa Kali Sehari Minum Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved