Ledakan Angka Pengangguran Akan Sulit Dihindari di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat ekonomi dunia diproyeksi bakal merosot, yang mana efeknya berimbas ke segala sektor. Adapun dampak penurunan global ini membuat pengangguran akan meningkat termasuk di Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pengangguran yang meningkat akibat pandemi virus Covid-19 akan sulit dihindarkan, termasuk di Indonesia. (Baca Juga: Ramalan Pengusaha, Jumlah Pengangguran Bakal Membengkak Tembus 5 Juta Orang )
"Setiap negara memiliki kondisi yang berbeda dan ini berpengaruh dengan pengangguran meningkat dan ini kosnekuesi yang enggak bisa kita hindari," kata Wimboh seperti yang diunggah youtube, Senin (28/9/2020).
Dia menyebutkan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6%. Untuk Indonesia OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini terkontraksi atau minus sebesar 2,8% hingga minus 3,9%.
(Baca Juga: Sri Mulyani Akui Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat Tajam )
Lalu Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meramal ekonomi dunia akan minus 4,9% di akhir 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi yang dirilis pada April yaitu minus 1,9%. Untuk Indonesia IMF prediksi minus 0,3%. Sementara Bank Dunia (World Bank/WB) memprediksi pertumbuhan ekonomi global terkontraksi hingga -5,2% selama tahun 2020.
"Tapi yang penting apa yang harus kita lakukan gimana berusaha kerasa covid-19 itu bisa ditangani salah satu kuncinya adalah penerapan protokol kesehatan," tandasnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pengangguran yang meningkat akibat pandemi virus Covid-19 akan sulit dihindarkan, termasuk di Indonesia. (Baca Juga: Ramalan Pengusaha, Jumlah Pengangguran Bakal Membengkak Tembus 5 Juta Orang )
"Setiap negara memiliki kondisi yang berbeda dan ini berpengaruh dengan pengangguran meningkat dan ini kosnekuesi yang enggak bisa kita hindari," kata Wimboh seperti yang diunggah youtube, Senin (28/9/2020).
Dia menyebutkan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6%. Untuk Indonesia OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini terkontraksi atau minus sebesar 2,8% hingga minus 3,9%.
(Baca Juga: Sri Mulyani Akui Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat Tajam )
Lalu Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meramal ekonomi dunia akan minus 4,9% di akhir 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi yang dirilis pada April yaitu minus 1,9%. Untuk Indonesia IMF prediksi minus 0,3%. Sementara Bank Dunia (World Bank/WB) memprediksi pertumbuhan ekonomi global terkontraksi hingga -5,2% selama tahun 2020.
"Tapi yang penting apa yang harus kita lakukan gimana berusaha kerasa covid-19 itu bisa ditangani salah satu kuncinya adalah penerapan protokol kesehatan," tandasnya.
(akr)