Wamendag: Bintan Bisa Jadi Pemasok Sayur dan Buah ke Singapura

Rabu, 30 September 2020 - 21:21 WIB
loading...
Wamendag: Bintan Bisa...
Wamendag Jerry Sambuaga menilai Bintan berpotensi menjadi pusat ekspor buah dan sayur ke negara tetangga Singapura. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Dalam rangkaian rapat koordinasi pimpinan kementerian dan lembaga (Rakorpim) di Bintan belum lama ini, rombongan menteri dan pimpinan lembaga melakukan pelepasan ekspor produk olahan kelapa di Pelabuhan Bintan Industrial Estate (BIE) ke Eropa. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang ikut melepas ekspor mengatakan bahwa potensi pertanian dan perkebunan Bintan untuk ekspor sangat tinggi.

Terlebih jika dikaitkan dengan letak Bintan yang relatif dekat dengan Singapura, potensi untuk ekspor ini makin tinggi. Menurutnya, faktor lokasi ini harus dimanfaatkan secara optimal.

(Baca Juga: Ekspor Produk Pertanian Tak Goyah Dihantam Pandemi, Airlangga: Luar Biasa)

"Kita tahu bahwa Singapura membutuhkan produk-produk bahan makanan maupun makanan olahan. Bintan punya lahan perkebunan yang cukup luas. Lokasi keduanya sangat dekat, jadi itu harus dimanfaatkan secara optimal. Kedekatan itu bisa meningkatkan daya saing dengan pemasok dari negara lain," kata Wamendag dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/9/2020).

Wamendag melihat potensi yang cukup besar ada di produk pertanian, khususnya buah dan sayur. Untuk itu ia akan mengintensifkan koordinasi dengan Pemkab Bintan dan Kementerian Pertanian agar bisa mendorong produksi dan ekspor produk pertanian yang berkualitas di Bintan.

"Jadi, ada lembaga dan kementerian yang fokus pada produksi untuk menghasilkan produk berkualitas. Nah kementerian perdagangan fokus pada perdagangannya, baik dalam logistik, fasilitasi ekspor dan juga pembukaan pasar. Saya kira itu semua bisa disinergikan dengan baik," katanya.

Jerry selanjutnya menguraikan bahwa ia melihat tantangan dalam upaya meningkatkan ekspor buah dan sayur ke Singapura terletak pada banyak aspek. Dalam aspek perdagangan ia melihat ada faktor kesepakatan kontrak, pemenuhan kualifikasi dan spesifikasi produk, faktor logistik dan faktor transportasi.

Dalam faktor kesepakatan kontrak, ini tidak saja melibatkan pengusaha dan pengusaha tetapi juga antarnegara. Untuk itu, ia ingin memastikan bahwa tidak ada hambatan perdagangan dari Singapura dalam produk hortikultura Indonesia. Apalagi, dikaitkan dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang seharusnya membuat arus barang dan jasa makin mudah. Selain itu ia juga menekankan perlunya petani dan pengusaha kita memenuhi kontrak yang biasanya perlu kesepakatan jangka panjang.

Faktor kedua yaitu pemenuhan kualifikasi dan spesifikasi, Kemendag bersama Kementan dan pemkab Bintan diharapkan bisa menjalin sinergi agar produk-produk Indonesia bisa memenuhi standard yang diharapkan.

"Kemendag punya basis data dan juga pendampingan bagi pelaku usaha untuk hal ini. Kita semua di Kemendag siap untuk melakukan pendampingan dan konsultasi kapanpun diharapkan. Nanti bersama dengan pemkab dan pihak terkait kita terus bantu petani dan pengusaha yang bergerak di bidang itu," katanya.

Wamendag juga mendorong ketersediaan gudang yang representatif. Gudang yang baik, kata dia, adalah salah satu kunci untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk. Selain itu, dia mendorong perlunya integrasi yang baik antara pusat produksi dengan gudang dan pelabuhan dari sisi transportasi.

(Baca Juga: Indonesia Diharap Jadi Eksportir Perikanan Terbesar Ketiga)

"Saya melihat kualitas jalan di Bintan ini cukup baik. Ini akan menunjang dalam segi biaya logistik. Nah, mungkin nanti perlu diupayakan pengangkutan di laut dan proses bongkar muat yang makin murah dan meningkat. Itu nanti pasti pihak terkait akan bekerja menyelesaikannya. Yang jelas dari perspektif kemendag, ini akan menentukan juga daya saing produk kita di pasar luar negeri nanti," kata Jerry.

Wamendag menambahkan, pandemi Covid-19 ini juga harus dilihat dengan pandangan yang positif dalam konteks perdagangan luar negeri, khususnya produk hortikultura. Menurutnya, inilah saatnya semua pihak melakukan evaluasi dan penyesuaian agar di masa mendatang bisa berkinerja dengan lebih baik.

"Saya yakin ekspor buah dan sayur Indonesia, khususnya dari Bintan akan bisa bersaing jika bisa mengambil kesempatan di masa pandemi ini," pungkasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)