Simak Nih, Tiga Cara Agar Ekonomi RI Selamat dari Resesi

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 14:01 WIB
loading...
Simak Nih, Tiga Cara Agar Ekonomi RI Selamat dari Resesi
Pemerintah dan masyarakat masing-masing punya peranan penting untuk dijalankan agar Indonesia terhindar dari krisis ekonomi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Keberhasilan upaya pemulihan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh peran pemerintah dan juga masyarakat. Pemerintah dan masyarakat perlu menjalankan perannya masing-masing jika ingin Indonesia segera bangkit dari resesi ekonomi .

Ekonom CORE Piter Abdullah menilai, ada tiga carta agar ekonomi Indonesia bisa selamat dari resesi. "Pertama, pemerintah diharapkan mampu mengembalikan sebagian daya beli masyarakat bawah yang tergerus akibat pandemi melalui berbagai program bantuan sosial," kata Piter Abdullah saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (2/10/2020).

(Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Sejumlah Kebijakan OJK)

Dia melanjutkan, pemerintah juga diharapkan mampu membangkitkan keinginan konsumsi masyarakat menengah atas yang selama pandemi lebih memilih menunda konsumsi. "Hal ini antara lain bisa dilakukan oleh pemerintah dengan memberikan insentif untuk konsumsi, misalnya dengan membebaskan PPN untuk beberapa produk, seperti mobil baru," katanya.

Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan berdisiplin dan beradaptasi dengan kondisi yang serba sulit di tengah pandemi ini. Masyarakat dituntut untuk tidak saja patuh dan disiplin melaksanakan protokol Kesehatan agar kurva kasus Covid-19 bisa melandai, tetapi juga tetap optimis mengadaptasi kebiasaan baru dalam kehidupannya tanpa kekhawatiran berlebihan.

"Apabila Pemerintah mampu menahan penurunan konsumsi dan masyarakat mau bangkit beradaptasi di tengah pandemi, maka dunia usaha dengan sendirinya akan terselamatkan, bisa bertahan dan tidak mengalami kebangkrutan," tandasnya.

(Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Indonesia di Masa New Normal Mengarah Positif)

Lalu, langkah ketiga adalah perpanjangan restrukturisasi kredit oleh lembaga keuangan. Namun, dia mengingatkan, restrukturisasi kredit hanya bisa dilakukan ketika dunia usaha masih memiliki nafas, masih bisa beroperasi, walaupun dalam keterbatasan di tengah pandemi.

"Perpanjangan program restrukturisasi kredit yang sudah disanggupi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya akan efektif membantu dunia usaha apabila pemerintah dan masyarakat sudah memainkan perannya menjaga keberlangsungan konsumsi di tengah pandemi," tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)