Bio Farma Menjawab Permintaan Luhut soal Alat PCR dan Rapid

Minggu, 04 Oktober 2020 - 18:59 WIB
loading...
Bio Farma Menjawab Permintaan...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Bio Farma (Persero) segera memproduksi alat polymerase chain reaction (PCR) dan alat rapid test. Langkah itu untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan dalam negeri.

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan menanggapi pernyataan tersebut. Dia mengatakan, manajemen Bio Farma menyambut baik usulan Luhut. ( Baca juga:'Eng Ing Eng', Pengesahan RUU Ciptaker Soal Upah Berubah di Ujung Sidang )

Bahkan, jauh sebelum Luhut menginginkan agar BUMN farmasi secara mandiri memproduksi PCR dan rapid test, perseroan sudah lebih dulu mulai memproduksi real time-polymerase chain reaction kit (RT-PCR) yang dilakukan sejak awal Mei 2020.

"Bio Farma sudah mulai memproduksi RT-PCR kit dimulai pada awal Mei 2020," ujar Iwan saat dihubungi, Minggu (4/10/2020).

RT-PCR tersebut berupa reagen kit untuk pemeriksaan atau mengidentifikasi orang terpapar Covid-19 dengan metode RT-PCR. Metode ini merupakan gold standar untuk mengetahui positif tidaknya orang terinfeksi Covid-19.

Bahkan, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya produksi RT-PCR sekitar 240 ribu unit per bulan. Kapasitas produksi alat kesehatan itu akan dinaikkan menjadi 1,5 juta unit, dan pada akhirnya menjadi 2 juta unit pada September 2020.

Terkait hal ini, Iwan menyebut, pihaknya sudah memenuhi semua target produksi PCR kit. Hasil produksi itu pun telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit (RS) di seluruh daerah di Indonesia. ( Baca juga:Tiga Bulan Enggak Bisa Twitteran, Din Syamsuddin Bikin Akun Baru )

Produsen obat-obatan itu pun terus meningkatkan produksinya karena permintaan dari RS terus meningkat. Meski begitu, hasil produksi dilakukan secara komersial. "Kita running, sesuai target produksinya. Saat ini kita produksi untuk secara komersial dan sudah didistribusikan ke seluruh daerah. Produksi akan tetap dilakukan karena permintaan terhadap PCR kit meningkat, baik dari RS dan lain-lain," kata dia.

Sebelumnya, Luhut meminta agar kapasitas produksi domestik dapat terserap terlebih dahulu dan impor dilakukan bila produksi dalam negeri tidak mencukupi. Bahkan, secara teknis, dia menyebutkan alat tes PCR Bio Farma sudah bisa produksi 1,5 juta dan bisa naik 3,5 juta per bulan.

“Tapi yang betul-betul mesti diperhatikan adalah stok reagennya. Reagen ini saya minta Pak Honesti (Dirut Bio Farma) untuk juga produksi dalam negeri. Produksi dalam negeri masih terbatas, sekarang bagaimana kita tingkatkan kapasitas itu,” kata Luhut.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Mudik Gratis Bio Farma...
Mudik Gratis Bio Farma Lebaran 2025, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Luhut Sentil Pengkritik...
Luhut Sentil Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Waktu Dia Jadi Pejabat, Maling Juga
Coretax Berlaku Sejak...
Coretax Berlaku Sejak Awal 2025, Luhut Ungkap Urgensi dan Manfaat Sistem Pajak Baru
Coretax Banjir Keluhan...
Coretax Banjir Keluhan WP, Luhut: Jangan Berkelahi, Tak Usah Dikritik, Biarkan Jalan Dulu
Siap-siap, Nunggak Pajak...
Siap-siap, Nunggak Pajak Tak Bisa Urus SIM dan Paspor
Luhut Ungkap Asal Muasal...
Luhut Ungkap Asal Muasal Lahirnya Sistem Pajak Coretax, Negara Bisa Kantongi Rp1.500 T
Luhut Minta Menteri...
Luhut Minta Menteri Prabowo Jangan Sembarang Ubah Aturan KEK, Bikin Investor Tak Percaya
Rekomendasi
Kejutan! Pangsuma FC...
Kejutan! Pangsuma FC Hancurkan Black Steel FC 4-1, Tantang Bintang Timur Surabaya di Semifinal!
AMSI Syukuran HUT ke-8,...
AMSI Syukuran HUT ke-8, Potong Tumpeng, Halalbihalal, hingga Diskusi Media
Terungkap! Wahyu Setiawan...
Terungkap! Wahyu Setiawan Sempat Minta Rp40 Juta ke Agustiani Tio untuk Ganti Uang Karaoke
Berita Terkini
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
35 menit yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
53 menit yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
1 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
2 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
3 jam yang lalu
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
3 jam yang lalu
Infografis
Jadwal Contraflow Arus...
Jadwal Contraflow Arus Mudik dan Balik Lebaran di Tol Jakarta-Cikampek
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved