UU Ciptaker dan Membaiknya Kondisi Trump Bakal Memoles Rupiah Hari Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rupiah hari ini diprediksi menguat. Hal ini dikarenakan pengesahan Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja atau Ciptaker . Jika terjadi, maka rupiah akan melanjutkan penguatan yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin (5/10/2020). Kemarin rupiah ditutup menguat 64 poin atau 0,43% ke Rp 14.800.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston mengatakan, sentimen positif dari dalam negri juga bisa datang dari disahkannya UU Cuptaker yang dipandang menguntungkan investor dan situasi unjuk rasa yang terkendali. ( Baca juga:Airlangga: RUU Cipta Kerja Memastikan Kehadiran Negara untuk Lindungi Pekerja )
"Potensi kisaran hari ini di 14.700-14.900," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Dia melanjutkan, sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko di pasar Asia pagi ini. Sentimen tersebut datang dari membaiknya kondisi Trump yang sudah keluar dari rumah sakit. Negosiasi kesepakatan paket stimulus AS yang mengalami kemajuan dan masih berlangsung, membaiknya data indeks aktivitas sektor jasa AS bulan September yang dirilis semalam juga menjadi sentimen positif. ( Baca juga:Azerbaijan Rayakan Mundurnya Sebagian Pasukan Pro-Armenia di Nagorno-Karabakh )
"Sentimen tersebut mendorong pelaku pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko sehingga ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS pagi ini," tukasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston mengatakan, sentimen positif dari dalam negri juga bisa datang dari disahkannya UU Cuptaker yang dipandang menguntungkan investor dan situasi unjuk rasa yang terkendali. ( Baca juga:Airlangga: RUU Cipta Kerja Memastikan Kehadiran Negara untuk Lindungi Pekerja )
"Potensi kisaran hari ini di 14.700-14.900," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Dia melanjutkan, sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko di pasar Asia pagi ini. Sentimen tersebut datang dari membaiknya kondisi Trump yang sudah keluar dari rumah sakit. Negosiasi kesepakatan paket stimulus AS yang mengalami kemajuan dan masih berlangsung, membaiknya data indeks aktivitas sektor jasa AS bulan September yang dirilis semalam juga menjadi sentimen positif. ( Baca juga:Azerbaijan Rayakan Mundurnya Sebagian Pasukan Pro-Armenia di Nagorno-Karabakh )
"Sentimen tersebut mendorong pelaku pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko sehingga ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS pagi ini," tukasnya.
(uka)