RUU Cipta Kerja Disahkan, Investor Masih Pantau Perkembangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi Undang-Undang (UU). Adapun dengan disahkannya RUU tersebut memunculkan respon dari para buruh yang berencana melakukan mogok kerja pada hari ini.
Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto mengatakan, dengan adanya rencana mogok kerja ini, investor atau pelaku pasar modal masih menunggu situasi yang berkembang saat ini. (Baca juga: Pagi Ini, Gelombang Aksi Mogok Kerja Buruh di Jabar Dimulai )
"Intinya pelaku pasar atau investor sedang mencermati bagaimana kelanjutan respon dari para pekerja yang selama ini merencanakan untuk melakukan demonstrasi," ujar Fendi dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (6/10/2020).
Fendi menambahkan, investor saat ini akan lebih banyak melakukan wait and see alias menunggu perkembangan usai disahkannya RUU Cipta Kerja. (Baca juga: Pengesahan RUU Ciptaker Bikin Gaduh, Investor Belum Tentu Masuk )
"Kalau kita lihat pasar lebih menunggu sikap atau lebih menyukai sesuatu yang lebih stabil dan tidak ada gejolak yang signifikan," kata dia.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto mengatakan, dengan adanya rencana mogok kerja ini, investor atau pelaku pasar modal masih menunggu situasi yang berkembang saat ini. (Baca juga: Pagi Ini, Gelombang Aksi Mogok Kerja Buruh di Jabar Dimulai )
"Intinya pelaku pasar atau investor sedang mencermati bagaimana kelanjutan respon dari para pekerja yang selama ini merencanakan untuk melakukan demonstrasi," ujar Fendi dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (6/10/2020).
Fendi menambahkan, investor saat ini akan lebih banyak melakukan wait and see alias menunggu perkembangan usai disahkannya RUU Cipta Kerja. (Baca juga: Pengesahan RUU Ciptaker Bikin Gaduh, Investor Belum Tentu Masuk )
"Kalau kita lihat pasar lebih menunggu sikap atau lebih menyukai sesuatu yang lebih stabil dan tidak ada gejolak yang signifikan," kata dia.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(ind)