Sejahterakan Petani, BNI Luncurkan Aplikasi Digital dan Kartu Tani Berjaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) , PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin fokus mendorong kesejahteraan para petani. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru.
Untuk mewujudkan kesejahteraan petani tersebut, BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6/10/2020). Kartu Petani Berjaya bertujuan meningkatkan pendapatan petani melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Kartu Petani Berjaya ini menggunakan media aplikasi yang merupakan sistem untuk mendukung aktivitas pertanian digital seperti transaksi pembelian, penjualan, serta pengajuan pembiayaan ke lembaga keuangan secara digital.
(Baca Juga: Kurang Optimal, Jokowi Pacu Lagi Korporasi Petani dan Nelayan)
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan MoU antara BNI dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang dilaksanakan dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo dan petani desa. Dari pihak BNI dilakukan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto dalam hal ini diwakili Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo dan pihak Pemerintah Provinsi oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dalam kegiatan tersebut, selain menandai peluncuran Kartu Petani Berjaya (KPB) juga disertai rangkaian acara lainnya seperti seremoni penyerahan KPB, dan penyerahan KUR pertanian. Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan, penyerahan 1.000 ekor sapi dalam program desa sapi, serta peresmian sumur bor dan pompa air bertenaga surya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pihak yang mendukung terealisasinya KPB di Provinsi Lampung. Dia berharapan program ini akan mendukung program hulu-hilir pertanian yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Langkah ini diharapkan akan merealisasikan kejayaan petani kopi, petani lada, singkong, kakao, unggas, dan peternak kembali terangkat.
Lebih lanjut, Arinal menyampaikan bahwa dengan KPB ini setiap petani akan lebih mudah dalam mendapatkan bantuan benih, pupuk dan permodalan. "Kalau saya sudah membenahi dengan lebih baik, maka wujud dari KPB nya akan lebih mudah, saya datang kesini untuk memberikan semangat," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa pemerintah telah menganggarkan alokasi subsidi pupuk, menyiapkan infrastruktur, bantuan, hingga permodalan. Dengan dukungan pemerintah yang begitu besar, sektor pertanian kembali membuktikan dapat terus produktif dan tumbuh melewati pandemi bahkan berkontribusi dalam ekspor.
"Dukungan yang diberikan pemerintah baik subsidi pupuk, bantuan, hingga permodalan dapat digunakan sebaik mungkin agar produktifitas dan kesejahteraan petani meningkat," ujarnya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan petani tersebut, BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6/10/2020). Kartu Petani Berjaya bertujuan meningkatkan pendapatan petani melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Kartu Petani Berjaya ini menggunakan media aplikasi yang merupakan sistem untuk mendukung aktivitas pertanian digital seperti transaksi pembelian, penjualan, serta pengajuan pembiayaan ke lembaga keuangan secara digital.
(Baca Juga: Kurang Optimal, Jokowi Pacu Lagi Korporasi Petani dan Nelayan)
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan MoU antara BNI dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang dilaksanakan dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo dan petani desa. Dari pihak BNI dilakukan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto dalam hal ini diwakili Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo dan pihak Pemerintah Provinsi oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dalam kegiatan tersebut, selain menandai peluncuran Kartu Petani Berjaya (KPB) juga disertai rangkaian acara lainnya seperti seremoni penyerahan KPB, dan penyerahan KUR pertanian. Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan, penyerahan 1.000 ekor sapi dalam program desa sapi, serta peresmian sumur bor dan pompa air bertenaga surya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pihak yang mendukung terealisasinya KPB di Provinsi Lampung. Dia berharapan program ini akan mendukung program hulu-hilir pertanian yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Langkah ini diharapkan akan merealisasikan kejayaan petani kopi, petani lada, singkong, kakao, unggas, dan peternak kembali terangkat.
Lebih lanjut, Arinal menyampaikan bahwa dengan KPB ini setiap petani akan lebih mudah dalam mendapatkan bantuan benih, pupuk dan permodalan. "Kalau saya sudah membenahi dengan lebih baik, maka wujud dari KPB nya akan lebih mudah, saya datang kesini untuk memberikan semangat," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa pemerintah telah menganggarkan alokasi subsidi pupuk, menyiapkan infrastruktur, bantuan, hingga permodalan. Dengan dukungan pemerintah yang begitu besar, sektor pertanian kembali membuktikan dapat terus produktif dan tumbuh melewati pandemi bahkan berkontribusi dalam ekspor.
"Dukungan yang diberikan pemerintah baik subsidi pupuk, bantuan, hingga permodalan dapat digunakan sebaik mungkin agar produktifitas dan kesejahteraan petani meningkat," ujarnya.