Ini Saran Wamen Angela untuk Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo
loading...
A
A
A
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan, pariwisata berkelanjutan dapat terwujud jika memberi dampak positif bagi masyarakat. Sehingga pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan sekitarnya harus berbasis masyarakat.
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dikatakannya harus dapat mendefinisikan pariwisata kualitas premium yang memberikan dampak ke masyarakat.
"Premium itu artinya mendesain seluruh pembangunan, mulai dari kebijakan pemerintah untuk kepentingan community tourism yang berkelanjutan," ujarnya.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, menegaskan, untuk membangun Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi pariwisata super premium harus melibatkan masyarakat sebagai tokoh utama pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Melalui rapat koordinasi yang digelar kali ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menyusun ITMP yang akan menjadi acuan bagi arah pengembangan pariwisata terpadu untuk 25 tahun ke depan.
"Yang kita rumuskan ini akan menjadi dasar dalam melakukan pembangunan strategis dan yang harus dipertahankan terutama untuk pembangunan NTT," tukasnya. (Lihat video: Sepi Wisatawan Akibat Pandemi, Pariwisata Bali Kian Teruruk )
Menurut dia, diperlukan sinkronisasi dan sinergi dalam penguatan travel pattern wisatawan, seperti apa selera selera wisatawan premium kemudian bagaimana menangkap peluang tersebut dan bagaimana membangun sinergi antar kabupaten dan destinasi.
Selain itu juga diperlukan sinergi desain perencanaan termasuk pembangunan infrastruktur yang melestarikan ekosistem. Bagaimanapun juga aset utama dari pariwisata adalah alam, kebudayaan, dan keseimbangan di antara keduanya.
"Sehingga untuk itu kita bersama-sama merumuskan bagaimana langkah-langkah strategis untuk tidak hanya pariwisata Ini menghasilkan sumbangsih terhadap PDRB dengan signifikan, devisa, maupun kesehatan kerja tapi juga untuk melestarikan alam ke depan," beber Shana.
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dikatakannya harus dapat mendefinisikan pariwisata kualitas premium yang memberikan dampak ke masyarakat.
"Premium itu artinya mendesain seluruh pembangunan, mulai dari kebijakan pemerintah untuk kepentingan community tourism yang berkelanjutan," ujarnya.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, menegaskan, untuk membangun Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi pariwisata super premium harus melibatkan masyarakat sebagai tokoh utama pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Melalui rapat koordinasi yang digelar kali ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menyusun ITMP yang akan menjadi acuan bagi arah pengembangan pariwisata terpadu untuk 25 tahun ke depan.
"Yang kita rumuskan ini akan menjadi dasar dalam melakukan pembangunan strategis dan yang harus dipertahankan terutama untuk pembangunan NTT," tukasnya. (Lihat video: Sepi Wisatawan Akibat Pandemi, Pariwisata Bali Kian Teruruk )
Menurut dia, diperlukan sinkronisasi dan sinergi dalam penguatan travel pattern wisatawan, seperti apa selera selera wisatawan premium kemudian bagaimana menangkap peluang tersebut dan bagaimana membangun sinergi antar kabupaten dan destinasi.
Selain itu juga diperlukan sinergi desain perencanaan termasuk pembangunan infrastruktur yang melestarikan ekosistem. Bagaimanapun juga aset utama dari pariwisata adalah alam, kebudayaan, dan keseimbangan di antara keduanya.
"Sehingga untuk itu kita bersama-sama merumuskan bagaimana langkah-langkah strategis untuk tidak hanya pariwisata Ini menghasilkan sumbangsih terhadap PDRB dengan signifikan, devisa, maupun kesehatan kerja tapi juga untuk melestarikan alam ke depan," beber Shana.
(ind)