Transaksi Pembayaran Digital Bisa Jadi Penilaian Pemberian Kredit

Kamis, 08 Oktober 2020 - 13:36 WIB
loading...
Transaksi Pembayaran...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan terus mengembangkan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard . Perkembangan akseptasi QRIS terus meningkat, khususnya di segmen mikro dan kecil yang sebaran merchant-nya sudah sekitar 85%.

Asisten Gubernur Kepala Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan, keunggulan QRIS ini membuat merchant tidak perlu menyiapkan uang kembalian. Selain itu, transaksinya dilakukan dengan cepat, aman, dan mudah.

"Jadi bukan hanya pembayaran yang cepat dan mudah saja, tapi yang aman dan andal. Kita bersama-sama ASPI (asosiasi pembayaran) mendorong pembayaran nontunai," kata Filianingsih Hendarta saat webinar di Jakarta, Kamis (8/10/2020). ( Baca juga:Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Genjot Kapasitas Industri Manufaktur )

Menurut Filianingsih, QRIS ini salah satu game changer. "Jadi kita bisa satu aplikasi satu mobile. Jadi masyarakat punya satu rekening QRIS yang bisa dipakai untuk 1 QRIS di merchant. Jadi, merchant tidak perlu sediakan banyak QRIS di depan kasir," ungkap Filianingsih.

Bagi pelaku UMKM, lanjut dia, nantinya akan dipermudah karena transaksi melalui digital payment akan tercapture dan itu bisa dijadikan credit profile. Jadi dengan persetujuan pelaku UMKM, perbankan atau fintech pembiayaan yang ingin memberikan pembiayaanya bisa mengakses data di BI.

"Tapi ini tentunya sesuai izin pelaku UMKM bersangkutan, sehingga nanti datanya keluar bisa terlihat omzet, perputaran uang, dan lainnya," kata Filianingsih.

Dia memaparkan ada tiga jenis pembayaran menggunakan QRIS. Pertama, Merchant Presented Mode (MPM) Statis. Pebayaran ini paling mudah, merchant cukup memajang satu stiker atau print-out QRIS dan gratis. ( Baca juga:Layani Lebih Cepat dan Tepat lewat Chanel Info dan Komplain )

"Pengguna hanya melakukan scan, masukkan nominal, masukkan PIN dan klik bayar. Notifikasi transaksi langsung diterima pengguna ataupun merchant. QRIS MPM Statis sangat cocok bagi usaha mikro dan kecil," ungkap dia.

Kedua, Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis. Menurut dia, QRIS MPM Dinamis sangat cocok untuk merchant skala usaha menengah dan besar atau dengan volume transaksi tinggi. Ketiga, Customer Presented Mode (CPM) yang sedang dalam tahap uji coba.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1453 seconds (0.1#10.140)