Mentan Sebut Food Estate Kalteng Pakai Teknologi Modern, Seperti Apa?

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 11:38 WIB
loading...
Mentan Sebut Food Estate Kalteng Pakai Teknologi Modern, Seperti Apa?
Presiden Jokowi saat meninjau kesiapan lahan pertanian yang akan dijadikan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Kamis (9/7/2020). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan kawasan food estate atau lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif, guna meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP).

Menurut dia, pengembangan pertanian dilakukan melalui teknologi modern yang sudah ada. Kawasan pengembangan food estate, akan dibangun model bisnis korporasi petani dengan melibatkan kelompok tani di lahan per 100 ha, dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di lahan per 1.000 ha.

"Semua dalam bentuk hilirisasi dan semua industrinya harus dirancang dengan baik. Pengembangan lahan food estate ini merupakan model percontohan, sehingga didalamnya kita harus kembangkan korporasi dalam kelompok yang besar," ujarnya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (9/10/2020). (Lihat video: Presiden Joko Widodo Tinjau Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah )

Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa kawasan food estate di Kalteng akan digarap seluas 168.000 hektar (ha) dan pada tahun 2020 dikerjakan seluas 30.000 ha sebagai model percontohan terdiri lahan di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 ha dan Kapuas 20.000 ha.

Mentan menjelaskan, food estate merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional. "Upaya ini dapat menciptakan lapangan kerja di pedesaan, pemberian perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional," ucapnya.

Dia melanjutkan, saat ini, khususnya pada masa pandemi Covid-19, sektor pertanian memberikan pertumbuhan positif sebesar 16,24% pada kuartal II (q to q). (Baca juga: COVID-19 Terkendali, Hari Ini 9 Bioskop di Bandung Buka, Apa Saja? )

Oleh karena itu diperlukan upaya khusus untuk tetap mempertahankan keamanan dan ketersediaan pangan demi terciptanya kondisi masyarakat yang damai dan sejahtera.

"Kita semua harus bekerja keras dan bekerja sama dilandasi dalam upaya penyediaan tambahan stok pangan nasional. Semoga wabah ini segera berakhir dan aktifitas kembali normal, sehingga perekonomian masyarakat bangkit kembali," pungkasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)